Ketika itu dilaksanakan, tetap guru berperan sebagai pembimbing dan pengawas, bisa juga orangtua berperan di sana.
Selanjutnya, bisa juga siswa diajak mengenal alam seperti pendidikan di luar kelas agar cinta terhadap lingkungan itu terbentuk. Bisa juga dibentuk kegiatan literasi atau ekstrakurikuler di sekolah, dimana anak-anak diajak untuk bisa menulis dan banyak membaca.
Kita punya banyak penulis di Indonesia yang mampu untuk mengajarkan literasi kepada siswa. Hal ini sudah saya kemukakan juga sebelumnya.
Tak kalah penting juga, Nadiem Makarim memanfaatkan anggaran pendidikan sekitar 20 persen digunakan sebaik-baiknya, terutama untuk meningkatkan kualitas guru dan kesejahteraan guru serta membangun sekolah-sekolah yang tak layak pakai di Indonesia.
Itu saja dilakukan Pak Nadiem terlebih dahulu, saya pasti Pak Fadli Zon akan terbungkam. Pak Nadiem bisa menjawab keraguan dari Fadli Zon dan sebagian masyarakat.
Saya yakin Nadiem Makarim bisa mewujudkan itu. Beliau sosok yang cerdas dan inovatif, terbukti karyanya menghasilkan jasa transportasi daring yang membuat masyarakat bisa bekerja.
Di dunia pendidikan pun harusnya begitu. Ayo Pak Nadiem, masyarakat menunggu inovasi dan kreasi dari bapak agar tidak ada keraguan.