Aksi bom bunuh diri yang terjadi di Mapolrestabes Medan tadi pagi sangat memprihatinkan kita. Pasalnya, sudah sering terjadi bom bunuh diri ini, baik itu di kantor kepolisian, di gereja dan tempat lainnya.
Kita terus-menerus diserang dengan metode aksi bom bunuh diri ini. Sampai sekarang, kita belum mampu untuk mencegahnya. Selalu saja ada celah bagi oknum teroris melakukan aksinya.
Oleh sebab itu, harus dicari formula terbaik agar kita tidak terus menerus merasakan ketakutan yang sangat, akibat serangan masif oknum teroris.
Dilansir dari mediaindonesia.com, 13/11/2019, Ketua Umum partai Nasdem Surya Paloh menanggapi aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan sebagai bentuk si pelaku tidak waras, masih saja terpapar paham radikal.
Saya setuju dengan pernyataan itu, karena hanya orang tak waras yang berani mengorbankan dirinya untuk menakut-nakuti orang lain, untuk menciptakan kekacauan dan ancaman bagi nyawa orang lain.
Kalau orang waras, maka dia akan berpikir positif dan tak akan mau membunuh dirinya sendiri dan orang lain. Orang waras akan sulit untuk terpengaruh paham-paham radikal karena dalam dirinya tertanam nilai-nilai agama dan Pancasila yang baik.
Buat kita semua pun, mari jadikan diri kita berguna bagi nusa dan bangsa. Mari jadikan diri kita sebagai sumber berkat bagi orang lain. Jika ada ajakan paham-paham radikal yang masuk melalui internet, layaknya tidak perlu ditanggapi.
Jadikan diri waras dengan mengikuti paham-paham yang benar seperti yang tertanam dalam Pancasila.
Diri kita ini diciptakan bukan untuk dibunuh oleh kita sendiri. Diri kita ini diciptakan agar berguna atau bermanfaat bagi semua. Mari merawat kewarasan dengan menolak ajakan berbuat kejahatan.
Saya sangat sepakat sekali dengan pernyataan Pak Surya Paloh tadi untuk menegaskan bahwa masyarakat Indonesia harus merawat dirinya dan kewarasannya dengan berani menolak paham-paham radikal tadi.
Jangan sia-siakan hidup dengan tindakan yang tak terpuji, dengan tindakan yang tak berguna. Hidup itu adalah pemberian dari Tuhan dan harus dimuliakan dengan tindakan yang baik.
Manusia diciptakan agar bisa merawat atau melestarikan alam pemberian Tuhan dengan baik serta menjadi berkat bagi orang lain.
Manusia diciptakan bukan untuk jadi teroris, harus terbebas dari aksi teror. Untuk kedepannya, maknai hidup ini secara positif, secara lurus dan secara mendalam. Aksi teror bukan bagian dari hidup kita. Maka, ayo kita lawan masuknya paham radikal dimulai dari diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H