Baru-baru ini kita diberitakan mengenai kebijakan dari gubernur DKI Jakarta yang mencopot JPO tertutup di Sudirman Jakarta. Banyak pro kontra mengenai kebijakan pencopotan atap JPO.
Dilansir dari detik com, 6/11/2019, PDIP menilai JPO tak beratap itu menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga melintas. PKS juga memberikan jawaban bahwa JPO fungsinya bukan tempat berteduh, melainkan berfungsi alat bantu menyebrang.
Diantara kedua pernyataan ini sebaiknya Anies Baswedan lebih baik menyosialisasikan kebijakan itu kepada masyarakat terlebih dahulu. Apakah masyarakat merasa tidak nyaman dengan JPO tertutup atau tidak?.
Sosialisasi itu penting dalam sebuah pemerintahan, karena dengan begitu masyarakat bisa memberikan masukannya yang bisa meredam selisih pendapat, debat kusir maupun pro kontra yang memanas.
Tak tahu juga, apakah Pak Anies melakukan itu atau tidak. Kalau tidak sangat disayangkan sekali sebenarnya, karena beliau diberi amanat oleh rakyat, jadi rakyat harus turut andil dalam setiap kebijakan maupun program beliau.
Saya pribadi berpendapat, bahwa JPO tertutup juga punya banyak manfaat. Manfaatnya sudah jelas yaitu Masyarakat bisa lebih nyaman menyebrang, apalagi di Jakarta dilanda suhu udara yang panas. Dengan adanya JPO tertutup setidaknya mampu mengurangi panasnya suhu udara kepada masyarakat.Â
Dan, JPO tertutup bisa sebagai tempat berteduh sementara bagi pejalan kaki. Bayangkan saja begini, andai anda lagi berjalan mau pulang misalnya melalui JPO dan tiba-tiba daerah yang anda lewati terjadi hujan, apakah anda harus mencari tempat berteduh agar tidak basah kuyup?. Tentu hal itu sangat menyulitkan, apalagi di Jakarta banyak gedung mewah dan tinggi yang memungkinkan sulit mencari tempat berteduh.
Andai ada JPO tertutup, pasti kita bisa berteduh sejenak saat hujan datang tiba-tiba mengguyur. Saya dan kita pasti pernah merasakan hal yang sama, dimana hujan datang saat kita hendak beraktivitas maupun pulang.
Hal itu adalah manfaat dari JPO tertutup. Dan, saya yakin masyarakat Jakarta nyaman dengan JPO tersebut.Â
JPO terbuka yang sekarang sudah ada pun dijadikan tempat selfie, emangnya JPO tempat mau selfie?. Tidak juga kan. Jadi, perlu sebenarnya ada diskusi khusus kepada masyarakat agar setiap kebijakan tidak banyak pro kontra, sehingga pemimpinnya nyaman untuk melanjutkan pekerjaannya.Â
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat buat kita dan pemerintah DKI Jakarta kedepannya agar lebih mengajak masyarakat dalam hal kebijakan. Kiranya juga jika ada JPO tertutup yang atapnya mau dicopot, sebaiknya libatkan masyarakat dan terima masukan mereka.