Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Kejamnya Netizen Menuding Kasus Novel Rekayasa

5 November 2019   19:36 Diperbarui: 5 November 2019   19:46 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kompas.com/Tatang Guritno

Warganet atau sering disebut netizen begitu kejam. Pasalnya, banyak sekali akun-akun fiktif  yang ada khusus di Instagram yang tugasnya menyebar kebencian, nyinyir dan menyebar berita hoaks.

Itu benar-benar fakta. Mungkin diantara kita juga pasti sering melihat akun fiktif ini, dimana wajahnya di profil tidak ada, ada juga yang pakai foto orang lain maupun foto-foto bergambar yang aneh-aneh.

Jadi, beberapa artis ternama Indonesia sering dibanjiri akun-akun fiktif atau bodong ini. Kerjanya hanya nyinyir saja, mengejek dan mencela.

Terkait itu juga, dilansir dari Kompas.com, 5/11/2019) Penyidik KPK Novel Baswedan dituding seorang warganet yang menyebut kasus penyerangan beliau merupakan rekayasa. Tuduhan itu muncul karena cuplikan video menunjukkan Novel masih bisa melihat setelah diserang.

Novel pun menanggapi hal itu karena sewaktu itu matanya belum dioperasi. 

Sungguh warganet atau netizen sangat kejam. Bisa-bisanya berkata demikian, padahal kita lihat langsung dalam siaran televisi jelas bahwa matanya Novel memang disiram air keras.

Buktinya, kalau kita lihat sekarang mata Novel Baswedan memang rusak akibat siraman air keras tersebut. Beginilah memang netizen kita, sesukanya saja dalam berkomentar.

Demokrasi yang dijunjung tinggi dalam UUD 1945 dijadikan alat untuk sesukanya berkomentar. Mereka tidak mau menyaring komentarnya agar lebih baik, halus dan positif. Media sosial dihuni banyak kepalsuan dari akun-akun fiktif atau bodong yang tidak tahu asal usulnya darimana.

Ketegasan

Saya pernah mendengar saran dari seorang politisi dalam talkshow televisi mengatakan bahwa seharusnya bukan hanya pemerintah bersama kepolisian yang tegas menindak akun-akun fiktif, penyebar hoaks dan kebencian. Tetapi, pihak media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter dan beragam aplikasi lainnya tegas dan ikut menghapus akun fiktif ini.

Kita ketahui bahwa pihak yang mempunyai media sosial ini pasti mampu menghapus akun-akun fiktif yang beredar saat ini. Mereka punya kemampuan menegur bahkan menghapus akun tersebut. Sebaiknya, pemerintah bekerjasama dengan pihak pendiri maupun pemilik media sosial agar mengambil langkah tegas terhadap akun fiktif ini.

Jika perlu, oknum yang suka buat akun fiktif tidak diberi lagi akses masuk ke media sosial tersebut. Oknum itu hanya buat gaduh saja. Buat ribut dan buat kita berkelahi.

Sangat disayangkan bila terus-terusan seperti itu. Yang terjadi banyak penyebaran hoaks dan kebencian. Sudah banyak kasus yang seperti Novel ini terjadi kepada artis dan tokoh publik.

Kita harus tegas agar media sosial sebagai sarana sosialisasi, pertemanan dan bisa juga bisnis seperti para selebgram demi peningkatan perekonomian rakyat.

Semoga hal itu bisa disorot oleh pemerintah dan pihak pemilik media sosial yang ada di Indonesia.

Kasihan juga Novel dituding penyerangan terhadapnya adalah rekayasa. Kejam sekali netizen kita saat ini. Belum lagi para hacker yang bertebaran merusak akun-akun asli.

Semoga itu menjadi perhatian bersama untuk menjadi lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun