Isu-isu yang hangat beredar saat ini adalah saat Fadli Zon diisukan menjadi menteri Jokowi di kabinet baru. Akan tetapi, isu yang hangat itu ditepis oleh Fadli Zon "Nggaklah, itu (saya jadi menteri) isu-isu. Saya kira itu (penyusunan kabinet) hak prerogatif presiden, kata Fadli (detikcom, 20/10/2019). Fadli Zon pun berharap pemerintahan yang baru bisa membawa rakyat Indonesia selamat.
Dari pernyataan itu pun masih penuh tanda tanya. Kita sendiri tak tahu siapa yang akan mengisi kabinet di periode baru. Besok kita lihat siapa yang mengisi kabinet tersebut.
Tetapi, apapun keputusan besok, Â saya tertarik untuk mengulas posisi Fadli Zon jika diberi kursi menteri. Kita tahu bahwa Fadli adalah sosok yang sangat vokal mengkritik pemerintahan Jokowi selama ini dari sisi ekonomi.
Tanpa ampun beliau mengkritik dengan sesuka hatinya sampai kita kadang jengkel, apalagi pendukung Jokowi. Kritikan Fadli hanya pada kekurangan saja, namun kelebihan tidak dipaparkan beliau. Padahal, banyak kebaikan yang dilakukan pada pemerintahan Jokowi-JK waktu lalu.
Sebab itulah, andai Fadli jadi menteri, saya dan kita juga pasti ingin melihat gebrakan dari beliau. Apakah beliau sebagai pengkritik waktu lalu mampu menerapkan segala ilmu maupun celotehannya bagi kebaikan bangsa dan negara?.
Itu yang patut kita tunggu. Jadi, tak masalah juga andai Fadli Zon yang salah satu menjadi menteri di kabinet baru Jokowi-Ma'ruf Amin agar terlihat jelas apakah omongan berbanding lurus dengan realita di lapangan. Akan terlihat Pak Fadli apakah benar sebagai pengkritik dan sebagai eksekutor yang baik bagi bangsa ini.
Sama halnya, seperti Rocky Gerung juga, cocok menjadi menteri agar terlihat ucapannya apakah sama dengan realita. Dengan kata lain, beliau bisa mengeksekusi apa yang dia lontarkan selama ini.
Tidak ada larangan andai Fadli Zon masuk kabinet, karena juga sudah ada jalan terang buat Gerindra masuk koalisi dari pertemuan Prabowo dan Jokowi waktu lalu.
Semoga juga isu Fadli Zon masuk di kabinet baru Jokowi-Ma'ruf Amin menjadi kenyataan. Andai tidak, yasudahlah apa boleh buat. Mungkin belum rezeki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H