Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kekerasan, Apalagi Sampai Melukai Bukan Budaya Kita

12 Oktober 2019   13:55 Diperbarui: 12 Oktober 2019   13:59 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekerasan, apalagi sampai melukai sesama bukanlah budaya bangsa Indonesia. Kita dituntut untuk saling menghargai hak dan kewajiban sebagai manusia. Kita dituntut untuk bisa menciptakan situasi yang damai dan juga memberikan keadilan bagi semua.

Semua itu adalah amanat Pancasila dan UUD 1945. Maka, ketika ada kekerasan, itu adalah contoh tidak menghormati Pancasila dan UUD 1945. Sebagai contoh, insiden yang dialami oleh Pak Wiranto adalah bukti dari kekerasan itu sampai melukai tubuh.

Jelas memang bahwa oknum pelaku telah melanggar nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 yang kita jadikan sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara.

Pak Prabowo juga mengatakan saat menjenguk Pak Wiranto bahwa penyerangan maupun kekerasan tidak mencerminkan budaya masyarakat Indonesia.

Kalau boleh agak keras, tindakan kekerasan maupun penyerangan harus kita kecam dan anggap sebagai musuh dalam kehidupan kita.

Kita sebagai bangsa telah disatukan oleh Pancasila sebagai dasar negara, maka harusnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara itu kita mencerminkan amanat Pancasila.

Mari kita mengingat selalu dalam setiap aktivitas agar mengedepankan tindakan-tindakan terpuji, bukan tidak terpuji. Kekerasan yang sering terjadi pastinya dapat kita buang bila kita mau untuk melangkah menjadi manusia yang baik, dan benar.

Sekarang, pertanyaannya, maukah setiap anak bangsa untuk berubah dan menjadi sosok yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945?. Itu harus dijawab terlebih dahulu.

Cara untuk menghapus kekerasan itu gampang, kalau kita mau memahami dan mencermati setiap sila Pancasila, dan pasal yang ada di UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Jadikan Pancasila sebagai budaya, dimana kita ketahui bahwa budaya adalah suatu nilai maupun perilaku atau tingkah laku yang ada secara turun temurun. Begitulah Pancasila kita terapkan secara turun temurun sampai anak cucu kita.

Lihatlah bahwa orang lain itu adalah sahabat kita, saudara, keluarga, keponakan maupun sedarah dengan kita. Maka dengan itu, akan timbul kekuatan cinta yang dapat mematahkan tindak kekerasan. Memang sudah saatnya kita berubah dari cara-cara lama dimana kita masih sering berkelahi, memainkan hukum rimba, melaksanakan tindakan bar-bar. Mari sadar bahwa Indonesia negara yang berbudaya. Berbudaya dalam sikap, tindakan, perilaku. Indonesia punya beragam budaya yang negara lain belum tentu memilikinya. Sebab itu, cintai budaya Indonesia, terutama budaya saling mencintai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun