Sekarang, kita dihebohkan dengan sebuah peristiwa politik di Indonesia. Kita rehat sejenak dulu dari namanya revisi UU KPK, RKUHP dan Karhutla. Saat ini, sungguh mengejutkan ketika Gerindra memecat caleg terpilih mereka dalam pemilu kemarin dengan penggantinya adalah penyanyi Mulan Jameela.
Sungguh ini kejutan sekali. Tak tahu apa sebab musababnya, tetapi caleg terpilih harus merana. Kasihan sekali.
Para caleg  terpilih yang dipecat Gerindra adalah Ervin Luthfi, Fahrul Rozi, Sigit Ibnugroho Sarasprono, Yusid Toyib, dan Steven Abraham. Nama-nama yang  menggantikan mereka adalah Mulan Jameela, Sugiono, Katherine A OE dan Yang Permenas Mandenas.
Dijelaskan bahwa pemecatan itu  sebagai pelaksanaan putusan pengadilan. Kata Sufmi Dasco Ahmad politisi Gerindra, bahwa hal tersebut pelaksanaan putusan PN Jaksel dalam sengketa perdata khusus parpol Nomor 520 tahun 2019 (detik.com, 23/9/2019).
Banyak kontra dengan sikap partai Gerindra tersebut. Sungguh itu sangat mengecewakan. Ada yang mengatakan terlalu otoriter. Meskipun, kewenangan partai penuh atas calegnya, akan tetapi apakah boleh memecat sesuka hatinya. Bukankah harus ada pelanggaran berat agar dapat dipecat?.Â
Putusan pengadilan itu, apakah menjelaskan kesalahan fatal dari caleg terpilih, sehingga Mulan Jameela bisa duduk di parlemen?.
Ini sungguh aneh sebenarnya. Tindakan ini akan menimbulkan sakit hati yang luar biasa dan yang rugi partai itu sendiri. Jangan sampai karena kesalahan partai membuat orang lain jadi tumbalnya.
Andai saya dibuat begitu, tentu akan marah. Kesalahan berat apa yang dilakukan, sehingga harus dipecat sebagai caleg terpilih?. Ini harus jadi pelajaran berharga buat Gerindra khususnya.
Jangan pula karena ada kepentingan mengorbankan orang lain yang tidak bersalah. Ini sungguh sangat mengecewakan. Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini mengatakan bahwa Partai tidak boleh otoriter. Bagaimana mungkin partai sebagai institusi demokrasi memecat orang dengan tidak demokratis?.
Pada intinya, tindakan itu harus dievaluasi agar tidak menimbulkan permasalahan baru. Mulan Jameela sangat beruntung kalau begitu. Beliau menang dengan banyak keraguan dan harus dipertanyakan.
Kalau begitu politik sangat kejam. Energi, pikiran dan uang caleg terpilih sudah habis, tetapi harus dibalas dengan kekecewaan karena dipecat. Caleg yang dipecat bisa jadi akan menempuh upaya hukum untuk mendapatkan keadilan padanya.
Semoga semua terselesaikan dengan baik dan tidak ada yang dirugikan. Politik harus humanis dan menjunjung keadilan bagi kadernya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H