Menarik saat ini kita membahas mengenai politisi partai Gerindra yakni Fadli Zon yang mengomentari sepatu dari Pak Jokowi yang kotor saat meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan.
Fadli Zon menyindir sepatu kotor tersebut. Begini bunyi singkatnya:
Sajak Sepatu Kotor
Sepasang sepatuÂ
Penuh tanah, debu dan kotoran
Kau pamerkan di tengah kebakaran
Ketika orang-orang tersiksa pengap
Udara sesak bau menyengat
Rakyat makin sekaratÂ
Melahap asap
Sepasang sepatu kotor
Monumen kerja rezim teledor
Di tengah api terus menari
Mengiringi citra publikasi
Seperti biasaÂ
Kau berjalan sendirian
Mungkin mencari solusi persoalan
Tapi masalah terus berbuah.
Demikian singkat puisi yang saya kutip dari detik.com, 20/9/2019. Kita membaca puisi itu bentuk dari sindiran Fadli Zon terhadap Pak Jokowi mengenai Karhutla yang terjadi.
Memang kita tak heran karena Pak Fadli Zon adalah oposisi yang vokal mengkritik pemerintah. Kritikannya tanpa ampun selalu menyerang setiap kekurangan Pak Jokowi.
Dengan mengkritik sepatu kotor Jokowi, bagi saya khususnya itu sangat menyebalkan. Hanya karena sepatu yang kotor membuat Fadli berpuisi menyindir kinerja pemerintah. Memang tak masuk akal dan terkesan dibuat-buat agar ada yang dikritik.
Mengkritisi sepatu kotor membuat saya dan kita tak paham melihat sosok Fadli Zon. Hal yang tak perlu dikomentari, mampu dikomentari oleh beliau. Ini yang tak tepat.
Harusnya, kalau mau mengkritik, maka langsung saja to the point, bukan melalui sepatu yang dipakai. Karhutla yang terjadi memang harus dikritisi, tetapi pada wadah yang tepat dan tidak menyindir, apalagi menghina.
Banyak orang mengkritik kinerja pemerintah daerah dan pusat dalam proses penanganan Karhutla ini, akan tetapi dalam posisi yang tepat, bukan mengkritik sepatu kotor dari Pak Jokowi.
Tak perlu mendramatisir sepatu yang dipakai Jokowi karena akan menjadi opini negatif dari masyarakat. Bukan hanya pemerintah pusat yang bertanggungjawab atas Karhutla, tetapi pemerintah daerah juga.
Seharusnya, ada pencegahan yang kuat dilakukan dengan kerjasama Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup khususnya, dengan stakeholder di daerah. Kalau itu terlaksana, percayalah tidak akan terjadi Karhutla.
Puisi Fadli Zon lebih kepada mengkritik Jokowi semata, dan tak melihat pihak terkait yang turut dikritisi juga. Inilah yang saya katakan tadi akan menimbulkan opini negatif publik semata untuk Jokowi. Harus kita hindari hal-hal seperti itu agar masyarakat tercerdaskan untuk menjadi pengkritik yang baikÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H