Di tengah era digitalisasi ini memang butuh banyak ruang untuk menulis. Bagaimana nasib penulis bila harga kertas naik, semua serba digital dan media online semakin banyak, tetapi tak memberi ruang untuk menulis dan media cetak koran, majalah, tabloid dan lainnya pun tutup karena tak bisa melawan era digitalisasi ini?. Bagaimana nasib penulis buku dan koran serta karyawan media cetak?.
Ini harus dipikirkan juga oleh pemerintah karena sudah semakin nyata teman di mana koran-koran yang ada sudah semakin mempersempit rubriknya.Â
Lihatlah Harian Kompas saja sudah semakin sedikit halaman per eksemplar. Rubrik Opini Kompas pun yang biasa saya baca kadang ada lima tulisan, kadang tiga atau empat tulisan, kini sudah menjadi dua tulisan, pernah juga kalau saya tidak salah satu tulisan.
Belum lagi kawan, saya suka menulis di koran Bali, tetapi kini tinggal 1 tulisan, koran Waspada Medan pun kadang menyediakan empat tulisan, kini setiap hari hanya dua tulisan.
Bisa jadi jawabannya adalah media cetak sedang dilanda disrupsi. Oh, sungguh menyedihkan sekali. Tak dapat dipungkiri bahwa koran sedang mengalami pesakitan, sudah ada beberapa yang saya tahu sudah tutup atau tak beroperasi.
Karena itulah, harus ada inovasi baru, dimana media cetak juga menyediakan rubrik online nya mungkin, atau mencari inovasi baru agar dapat melawan tantangan zaman saat ini.
Sebab itulah, saya menyuarakan andai YouTube menyediakan ruang untuk menulis dan banyak media lainnya pun begitu, mungkin akan semakin lebih baik. Bila menjadi youtuber atau konten kreator saja bisa mencari uang, maka penulis juga harus bisa.
Menjadi youtuber belum tentu lebih baik dari penulis. Maka, harapannya banyak media yang bisa memberikan ruang untuk menulis, terutama YouTube yang digandrungi oleh masyarakat.
Oh andai YouTube mendengar dan membaca ini, mungkin akan ada bahkan banyak penulis seperti Atta Halilintar, Ria Ricis, Raditya Dika dan youtuber terkenal lainnya. Saya dan kita mungkin menantikan itu tahun ini atau tahun depan. Andai saja itu terjadi!. Salam.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H