Pantas bila saya mengistilahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan "Jomblo" karena sudah terhitung 1 (satu) tahun tidak mendapatkan pengganti wakilnya Sandiaga Uno. Terhitung sejak Agustus 2018 lalu, Anies ditinggalkan Sandiaga untuk maju sebagai wakil presiden Indonesia dalam pemilu 2019 kemarin.
Ini sungguh menyakitkan sebenarnya, karena Anies harus bekerja sendirian dalam membenahi dan membangun Jakarta lebih baik. Bagaimanapun, kalau pekerjaan yang rumit dikerjakan satu orang, maka hasilnya akan tidak maksimal.
Layak juga apabila Anies menginginkan Pansus pemilihan wakil gubernur untuk segera menentukan pendamping Anies Baswedan. Ya, secepatnya harus terpilih wakil gubernur DKI. Kasihan juga kalau Anies hanya bekerja sendirian saja. Membangun sebuah daerah itu sangat sulit, apalagi daerah itu luas dan memiliki penduduk yang banyak.
Semua kebutuhan masyarakat setempat harus dipenuhi. Bila tidak dipenuhi, maka bersiaplah untuk dikritik bahkan dicela. Selain itu, bila pekerjaan Anies kurang maksimal, maka pasti banyak nyinyiran padanya. Karena itu, butuh pendamping yang bisa menjadi tempat buat Anies berdiskusi membangun Jakarta dan berbagi tugas dalam membenahi Jakarta.
Terlalu keterlaluan bila Anies terus bekerja sendirian. Bayangkan saja, kepada diri kita sendiri. Andai kita hidup menyendiri di bumi ini pasti rasanya hampa, tak ada tempat untuk berbagi.Â
Oleh karena itu, Tuhan mengizinkan kita memiliki orangtua dan ketika dewasa ada pendamping hidup yang menemani mengarungi kehidupan ini sampai tua dan ajal menjemput.
Begitu juga yang dirasakan oleh Pak Anies Baswedan. Sungguh hatinya sedih karena terus menyendiri. Setiap pekerjaan dan ekspektasi rakyat hanya beliau sendiri yang mengerjakannya.Â
Pantas, ada-ada saja kritikan keras mengarah padanya. Belum lagi, masalah polusi udara di Jakarta. Masalah sampah juga yang mengintai Jakarta sampai diisukan Bu Risma berkenan membantu Anies dalam mengelola sampah di Jakarta.
Itu semua muaranya karena Anies sudah lama "menjomblo". Sedih kalau terus "jomblo". Kembalikan saja pada diri kita sendiri bagaimana kalau "jomblo"? Pasti rasanya sedih deh, hehehe.
Jadi, mari kita dorong agar Pansus bekerja cepat juga dan partai politik yang diisukan santer kadernya menjadi wagub harus segera menyediakan sosok untuk dipilih sebagai pengganti Sandiaga sebagai wagub tersebut. Â Semua itu demi kebaikan Jakarta juga.Â
Anies harus bekerja kolektif dengan bantuan dari banyak pihak termasuk wagub. Tak bisa berlama-lama lagi karena semakin lama akan semakin tak baik juga.
Tak ada yang sulit sebenarnya memilih wagubnya. Kan sudah jelas dari partai PKS yang gencar diberitakan menjadi wagub buat Anies. Nah, pilih saja yang terbaik, agar tidak lama-lama "menjomblo", karena hal itu tidak mengenakkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H