Almarhum Mbah Moen yang kita kenal sebagai ulama karismatik yang tidak hanya menjaga agama dan umat, tetapi juga merawat bangsa dan rakyat serta memastikan keutuhan bangsa dan negara. Akan tetapi, begitu teganya oknum tertentu diduga menghina almarhum Mbah Moen.
Fulvian Daffa Umarela Wafi (20), pelaku yang diduga menghina almarhum KH Maimun Zubair atau Mbah Moen dan Nahdlatul Ulama (NU) melalui status yang ditulis di akun Facebook miliknya, mengaku bersalah dan meminta maaf. Pelaku berujar bahwa dia melakukan dugaan penghinaan itu karena sakit hati Pak Amien Rais dikatakan sengkuni (Kompas.com, 10/8/2019).
Pelaku tersebut pun telah ditangkap pihak kepolisian, maka hal selanjutnya adalah diproses hukum sesuai aturan yang berlaku. Tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kata maaf diterima, tetapi tidak bisa menjadi alat untuk melepaskan jerat hukum yang sedang mengintainya.
Hukum harus tegak bagi pihak-pihak yang suka membuat keonaran, kebencian, hoaks dan kejahatan lainnya yang telah membuat kita resah. Begitu kejamnya tindakan oknum tersebut yang diduga menghina Mbah Moen sebagai ulama yang cinta keberagaman dan kebangsaan. Seharusnya, almarhum Mbah Moen itu jadi contoh bagi bangsa ini agar selalu berbuat kebaikan sesuai dengan nilai dan norma. Menjaga kebangsaan dan keberagaman kita sebagai sebuah bangsa yang berbeda suku, agama, ras dan antargolongan.
Selain diproses hukum dan dijerat ancaman pidana, si pelaku butuh juga edukasi yang baik agar membersihkan hati dan pikirannya dari segala kebencian yang masih tertancap dalam dirinya. Jangan biarkan kebencian itu semakin lama tertanam, karena itu akan berdampak negatif kemudian harinya.
Kita butuh orang-orang yang jernih dalam berpikir dan bertindak. Tidak gegabah, apalagi sok dan semena-mena. Maka dari itu, sebaiknya seluruh bangsa pun mengajak anak dan lingkungan sekitarnya untuk menanamkan budaya saling menghormati dan menghargai. Menyebarkan kata-kata yang baik dan santun bukan kebencian.
Semua itu berguna agar tidak ada lagi oknum-oknum yang melakukan ujaran kebencian, sehingga kita sendiri jadi korbannya.
Apa yang dilakukan oknum penghina Mbah Moen harus jadi pelajaran berharga buat kita untuk menjadi lebih baik. Tidak perlu ditiru tindakan jelek dan negatif itu. Oknum itu bukan bahan contohan, tetapi harus dibuang agar tidak terkontaminasi ke rakyat yang lebih banyak.
Saya sepakat bila oknum itu diproses hukum tegas sesuai aturan yang ada. Hukuman buatnya pun diharapkan adil atau berimbang sesuai perbuatannya. Semoga itu terlaksana dan kita bebas dari oknum yang suka menjelek-jelekkan orang lain, mengumbar kebencian dan hoaks.
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H