Sebuah kebahagiaan tentunya bagi Eggi Sudjana atas diterimanya penangguhan penahanan atas kasus makar yang melilit dirinya.
Dikutip dari detik.com, 24/6/2019 begini kata Eggi: "Untuk itu, tak lupa terima kasih kepada Bapak Kapolri, Kapolda, Dirkrimum di Polda Metro Jaya, dan tidak lupa kepada Bapak Prabowo yang menginstruksikan Pak Dasco, Pak Hendarsam, dan para lawyer ini, Alamsyah Hanafiah, Alkhatiri, Pitra, Damai Lubis, dan beberapa lawyer lainnya. Untuk itu, hanya kepada Allah saya minta dibalas kebaikannya semua itu," kata Eggi setelah keluar dari ruang penyidik Ditreskrimum, gedung Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (24/6/2019|).
Terimakasih Eggi tersebut ditujukan kepada Pak Prabowo, kepada Pak Jokowi?. Ya, sudahlah tidak perlu kita perjelas lagi. Kita sudah tahu bahwa Eggi adalah pendukung dan timses Prabowo-Sandi, jadi tentu akan berterimakasih kepada Prabowo.
Lebih dari pada itu, yang penting Eggi yang sudah boleh menghirup udara segar tidak lagi berulah. Eggi harus benar-benar berubah seratus persen tanpa terkecuali. Beliau harus sadar bahwa apa yang menjeratnya adalah bentuk dari kelalaian dan tindakannya sendiri bukan karena kriminalisasi.
Karena itulah, kasus hukum yang menjeratnya harus dijadikan pelajaran hidup. Eggi mungkin sudah merasakan betapa pedih dan sakitnya hidup di penjara. Betapa tidak enaknya hidup di penjara, dimana tidak bisa berkumpul dengan keluarga. Jadi, meski masih sebentar saja ditahan, harapannya itu adalah pelajaran paling berharga buatnya.
Pak Eggi harus sadar untuk tidak lagi berbuat pelanggaran maupun kejahatan hukum. Jaga lidah, mulut dan hati dalam berucap. Ingat, setiap aturan hukum siap menjerat pihak-pihak yang melakukan pelanggaran. Hukum sudah semakin ketat dan tegas bagi siapa saja. Ada pembuat dan penyebar hoaks, langsung saja diproses hukum. Ada yang makar pun langsung diproses hukum.
Aturan hukum yang ada sekarang lebih menakutkan sebenarnya. Oleh karena itu, harus berhati-hati dan menjaga tindakan dalam melakukan sesuatu hal demi kebaikan bersama.
Untuk Eggi Sudjana pun harus mengetahui bahwa kontestasi politik sudah selesai. Jangan lagi memanas-manasi situasi dan meng-elu-elukan pasangan capres dan cawapres pilihannya. Semua sudah selesai dan kita kembali pada tujuan bersama yaitu membangun bangsa dan negara.
Jangan lagi berbuat makar dengan tindakan maupun ucapan. Belajarlah untuk menjadi lebih baik. Jika semakin baik, maka rakyat akan kagum dan memujamu. Jangan lagi mengeluarkan kata-kata yang tidak berkenan di hati semua pihak. Jangan lagi beranggapan paling jago dan hebat, karena itu yang akan menjerumuskan pada kesesatan. Berpikirlah positif dan lurus kedepan.
Berterimakasihlah kepada pemerintah dan kepada Tuhan atas belas kasihnya, bukan hanya kepada Pak Prabowo. Itu lebih baik dan lebih berwibawa.
Salam Kompasianer!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H