"Adagium Tanah Bugis berbunyi, akininnawa patujukko ma-madecceng kalawing ate, yang maksudnya: berpikirlah kamu dengan hati jernih, kemuliaan akan menyelimuti hatimu. Hati yang diselimuti oleh kemuliaan dan kebaikan tidak ada ruang di dalamnya niat buruk untuk membenci dan mencelakakan orang, tak ada waktu untuk mengajarkan kebencian dan permusuhan serta adu domba.
Dapat kita maknai bahwa begitulah memuliakan manusia. Setiap orang hatinya harus diselimuti kejernihan berpikir agar tidak ada niat buruk untuk membenci dan mencelakakan. Adagium itu rasanya sangat baik bila kita tanamkan di setiap pikiran orang agar tidak ada kekerasan berunsur SARA, intoleransi dan beragam jenis kekerasan lainnya.
Jadi, dengan begitu, keberagaman dapat menjadi semangat kebangsaan bukan ancaman yang nantinya dapat membawa bangsa dan negara menuju pada kesejahteraan. Persatuan dan kesatuan harus tetap kokoh.Â
Kita sebagai bangsa wajib saling menyapa, berdiskusi dan duduk bersama memecahkan masalah yang terjadi di negeri ini. Atau setidaknya, kita berkolaborasi menghasilkan inovasi kreatif yang mampu memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa dan negara.
Itulah yang menjadi tugas kita bersama agar mimpi dan cita-cita bangsa dan negara dapat terwujud. Mari saling memuliakan satu sama lain. Kita sama-sama manusia, cuma hanya berbeda suku, agama, ras dan antargolongan. Akan tetapi, tak perlu risau karena kita satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Oleh karena itu, ayo kita berpegangan tangan dalam keberagaman dan saling memuliakan agar hidup lebih bermakna.
Hindarkan unsur perbedaan diantara kita. Mari menganggap bangsa yang berbeda suku, agama, ras dan antargolongan mulia di mata kita, sehingga harus saling mencintai agar hidup ini lebih indah. Sekali lagi, keberagaman itu adalah seni dalan hidup berbangsa dan bernegara yang mendewasakan kita untuk saling menghargai sesama.
Tak perlu takut dengan keberagaman karena kita tidak akan merasa terancam olehnya. Maka dari itu, semangat keberagaman dengan saling memuliakan begitu baik kita maknai.Â
Kita adalah makhluk mulia yang diciptakan Tuhan berbeda dari makhluk lainnya. Jadi, untuk apa kita bertengkar, marilah kita bersatu dan berjabat tangan. Tak perlu merasa terancam, karena dengan keberagaman ancaman itu akan hilang.Â
Kita sebagai bangsa Indonesia adalah satu bahasa, satu bangsa dan satu tanah air yaitu Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H