Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

AHY Berpeluang Besar Menjadi Menteri Jokowi

3 Juni 2019   13:14 Diperbarui: 3 Juni 2019   13:19 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peluang menang dari Jokowi-Ma'ruf Amin sudah didepan mata. Tinggal menunggu hasil putusan Mahkamah Konstitusi saja agar Jokowi-Ma'ruf Amin dilantik kira-kira bulan Oktober mendatang. Nah, terkait pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin yang akan dijalankan lima tahun kedepan, maka gencar diberitakan siapa yang duduk di jajaran kabinet atau menteri-menteri baru di era pemerintahan yang baru.

Kita pasti meyakini hanya sedikit saja menteri yang lalu akan dipertahankan oleh Jokowi. Akan banyak wajah-wajah baru menghiasi bangku menteri tersebut. Terdengar kabar bahwa Jokowi berniat untuk memasukkan sejumlah nama politisi muda ke jajaran kabinetnya. Banyak isu-isu yang dikabarkan bahwa Grace Natalie dan Tsamara Amany Alatas sebagai politisi PSI (Partai Solidaritas Indonesia) akan masuk ke daftar menteri Jokowi-Ma'ruf Amin.

Ternyata oh ternyata nama AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sangat gencar dan paling utama di jajaran kabinet menteri Jokowi-Ma'ruf Amin. Hal itu disampaikan TIM Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menilai peluang Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi menteri sangat terbuka. Sebab, Jokowi mengincar tokoh muda dan figur berpengalaman untuk membantu pemerintahannya (mediaindonesia.com, 31/5).

Peluang itu tentu ada, karena Jokowi akan memasukkan orang-orang muda dalam kabinetnya. Namun, semua kita serahkan pada Jokowi-Ma'ruf saja karena beliau sebagai pemimpin dan punya hak prerogatif. Tetap saya ingin mengatakan bahwa politik tidak dapat diterka. Politik itu seni dan politik itu juga tak kenal namanya kesetiaan maupun kepastian.

 Dalam sekejap, semua bisa saja berubah. Lihatlah waktu gencarnya Jokowi mencari calon wakil Presiden. Kita mendengar sangat keras bahwa Mahfud MD berpeluang besar, namun apa?, ternyata KH. Ma'ruf Amin yang terpilih.

Jadi, AHY dan Demokrat juga masih harap-harap cemas. Masih belum ada kepastian. Apalagi waktu itu Demokrat mendukung Prabowo-Sandi. Jadi, masih berpeluang AHY tidak masuk kabinet. Dan, banyak lagi, salah satunya hubungan antara Demokrat dan PDI-Perjuangan yang kita dengar tidak harmonis. Maka, AHY tidak bisa senang terlebih dulu. Kita tunggu kepastian dari Jokowi bagaimana nantinya.

Secara logika dan pemikiran kita, nama AHY memang cocok masuk kabinet. Diketahui beliau adalah lulusan dari luar negeri seperti dari Harvard University dan banyak gelar lainnya. Secara akademik, AHY memang cerdas dan berprestasi. Jadi, sangat layak masuk dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Negara ini butuh generasi muda yang cerdas dan berprestasi agar dapat berbuat untuk negara ini.

Apa yang diinginkan Jokowi bahwa pada masa pemerintahannya yang baru, beliau akan lebih fokus pada pembangunan Sumber Daya Manusia. Sudah pasti, pendidikan dan kesehatan termasuk didalamnya. Untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang cerdas dan berprestasi, maka pendidikan harus terpenuhi seluruhnya, kesehatan dan penciptaan lapangan pekerjaan agar kemiskinan dan pengangguran tidak merajalela di negeri ini.

Maka, layak juga sosok AHY masuk didalamnya. Tentu AHY punya pengalaman dalam dunia pendidikan. Sosok cerdas sangat pantas masuk jajaran kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.

Namun, apa mau dikata, semua terserah pada Jokowi-Ma'ruf Amin. Jika kita menginginkan AHY masuk kabinet, maka doakan saja. Jangan biarkan suara-suara politik yang mempengaruhi Jokowi membuatnya tidak memilih AHY.

Semoga saja Pak Jokowi akan memilih kabinet yang mantap dan cepat tepat dalam bekerja dalam jajaran kabinetnya. Meskipun nanti ada nama AHY atau tidak, yang penting menteri yang baru lebih baik, kompeten dan kerja, kerja dan kerja.

Salam Kompasianer!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun