Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Mudik Bahagia dan Selamat Sampai Tujuan

28 Mei 2019   20:05 Diperbarui: 28 Mei 2019   20:18 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: harian.analisadaily.com

Sebentar lagi atau menjelang Idulfitri atau Lebaran tahun ini, kita akan sibuk mudik ke kampung halaman untuk bersilaturahmi dengan sanak keluarga, saudara dan tetangga serta lain sebagainya. Sebagaimana diungkapkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bahwa puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 31 Mei yang tinggal beberapa hari lagi.

Oleh karena itu, untuk sekarang saja, sudah banyak diberitakan masyarakat yang mudik. Tentu, untuk menghindari puncak mudik yang akan mengalami kemacetan parah. Transportasi udara, darat dan laut pastinya akan padat merayap karena lonjakan pemudik yang cukup banyak. Terutama bagi mereka yang mudik melalui jalur darat akan mengalami kemacetan parah.

Saya dalam hal ini, ingin memberikan tips bagaimana mudik yang aman, lancar, bahagia serta selamat sampai tujuan. Apalagi yang menggunakan jalur darat memakai kendaraan seperti mobil, bus dan sepeda motor sangat sering terjadi kecelakaan. Maka, harus berhati-hati tentunya.

Periksa kendaraan, keperluan lainnya dan fisik

 Untuk memastikan mudik yang aman, lancar, nyaman dan bahagia sampai tujuan, maka pemudik harus siap siaga untuk cermat atau teliti melihat kendaraan yang dipakai dan segala keperluan yang ada. Sudah pasti kendaraan yang dipakai harus aman dan nyaman. Periksa mesin kendaraan atau service terlebih dahulu, siapkan bahan bakarnya, ban, periksa rem dan lain sebagainya.

Dalam beberapa kejadian, seringkali kecelakaan itu disebabkan karena rem blong dan si pengendara sedang melaju kendaraan dengan kencang, hingga akan menabrak kendaraan lain, atau tiang, tembok dan apa yang ada di sekitar jalan.  

Dan juga, kadangkala ban tiba-tiba kempes atau pecah pas kendaraan dalam posisi yang kencang pula, hingga memicu kecelakaan yang mengakibatkan korban nyawa. 

Selain itu, pemudik harusnya sudah menyiapkan segala perlengkapan yang ada seperti membawa baju sebagai perlengkapan mudik, makanan, minuman dan lain sebagainya. Apalagi makanan dan minuman sangat baik pula disiapkan di kendaraan karena kalau terjadi macet, maka akan datang kejenuhan, haus maupun lapar, padahal warung atau rest area masih jauh. Jadi, bisa makan atau minum di dalam kendaraan.

Terlebih dari itu, si supir paling utama harus menjaga fisiknya sebelum mudik. Supir adalah pengendali kendaraan. Ketika kendaraan mau belok, maju atau mundur, maka si supir sangat berperan. Maka, supir harus menjaga kesehatannya.

Jangan membawa kendaraan dengan kondisi kurang enak badan atau sakit dan juga mengantuk. Itu sangat berbahaya sekali. Kalau tidak fit, maka nyawa dari penumpang, keluarga atau pihak yang dibawa akan terancam. Mudik tidak lagi bersukacita, tetapi berdukacita. Kita tak mau seperti itu.

Kalau misalnya, si supir membutuhkan makanan, minuman atau, permen sebaiknya disiapkan sebagai kebutuhan dari supir itu sendiri. Terutama permen, biasa kita melihat supir memakan permen saat mengendarai kendaraan. Semua itu agar memicu konsentrasi penuh juga. Yang dilarang yaitu saat bertelepon atau main internet. Itu sangat dilarang dan membahayakan penumpang.

Memahami kondisi jalan yang akan dilalui

Ini juga penting kita ketahui bahwa saat mudik, pemudik harus tahu juga seputar informasi jalan yang biasa juga dishare oleh pihak dinas perhubungan mengenai jalan mana saja yang aman dilalui. Jalan mana saja yang mulus, tidak berlubang dan terhindar dari bencana alam. Jangan sampai karena kurang informasi, proses mudik terhambat, sehingga sampai tujuan jadi lambat.

Perlu diketahui situasi jalan yang akan dilalui. Jika misalnya, ingin mudik ke arah puncak atau jalan yang menanjak dan disampingnya ada jurang, maka harus berhati-hati. Pacu kendaraan dengan pelan, santai dan perlu teknik yang baik dalam berkendara.

Misalnya saja, di Sumatera Utara banyak sekali jalan yang menanjak dan disampingnya ada jurang yang dalam dan menakutkan. Sering juga terjadi kecelakaan disana sampai masuk ke jurang. Disitu kita harus berhati-hati sekali. Konsentrasi penuh, kendaran berjalan perlahan atau tidak ngebut. Karena jangan sampai mudik membahayakan nyawa kita.

Berdoa

Ini sangat penting dan paling penting buat kita sahabat kompasianer. Namanya mudik, bukan hanya perlengkapan kendaraan, kondisi tubuh saja yang diperhatikan. Kita harus berdoa. Bagaimanapun Tuhan yang menjaga kita. Tuhan yang menentukan takdir hidup setiap orang. Jadi, harus berdoa padanya meminta pertolongan agar mudik aman, lancar, selamat dan bahagia.

Ketika kita meminta pada Tuhan, maka akan diberikannya. Maka, mari kita meminta keselamatan, kesehatan dari Tuhan sesuai kepercayaan dan agama kita masing-masing. Jangan lupa berdoa karena itu penting sahabat kompasianer dan pembaca sekalian.

Semoga bermanfaat ya untuk mudik bahagia tahun ini.

Salam Kompasianer!!   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun