Penampakan yang begitu menyejukkan terlihat ketika advokat berbagi kebahagiaan di bulan suci Ramadan kepada anak yatim piatu. Â Momen Ramadan 1440 H tak dilewatkan bagi advokat yang bergabung dalam Dewan Pimpinan Cabang Kongres Advokat Indonesia (DPC KAI) Klaten, Jawa Tengah, untuk melakukan kegiatan ibadah. Salah satunya kegiatan ibadah DPC KAI Klaten adalah memberikan santunan kepada anak-anak Panti Asuhan Yatim Piatu Muhammadiyah, Desa Kenaiban, Juwiring, Klaten, yang dipimpin M Jauhari (mediaindonesia.com, 22/5).
Kondisi ini memberikan arti bahwa tingkat kepedulian diantara kita sesama umat beragama masih tinggi. Apalagi anak yatim piatu yang tidak mempunyai ayah dan ibu, ternyata diperhatikan oleh seorang advokat. Itu adalah sebuah kebahagiaan luar biasa tentunya bagi anak yatim piatu. Di tengah kepedihan hidup yang mereka alami. Kasih sayang orangtua yang tidak bisa mereka dapatkan lagi, ternyata masih ada orang-orang yang perhatian dan memberikan kasih sayang buat mereka.
Tentu itu menjadi keberkahan bagi anak yatim piatu di bulan suci Ramadan ini. Bulan suci Ramadan benar-benar menyentuh mereka. Memberikan pengharapan untuk terus ceria dan bahagia meski tidak ada lagi kasih sayang ayah dan ibu. Akan tetapi, kasih dari orang-orang sekitar sudah luar biasa.
Kepedulian
Tingkat kepedulian masyarakat ternyata masih tinggi. Rasa untuk berbagi keceriaan dan berbagi sedikit apa yang kita punya buat mereka yang membutuhkan masih begitu kuat. Maka, apa yang kita baca dan lihat, bagaimana advokat Klaten berbagi kasih dengan anak yatim piatu adalah bentuk dari kepedulian tersebut. Santunan yang diberi membantu anak yatim piatu dalam bertahan hidup tentunya. Dapat mengobati kepedihan hidup anak yatim piatu.
Apa yang dilakukan advokat itu patut menjadi contoh buat kita semuanya. Terutama di bulan Ramadan maupun tidak di bulan Ramadan, selalu andalkan dan utamakan berbagi dengan sesama. Dengan berbagi, berarti pahala kita akan semakin banyak dan dilimpahkan oleh Tuhan kesehatan dan rezeki juga.
Kepedulian itu penting sebagai bentuk bantuan kepada orang yang kesusahan, tertimpa bencana atau sedang dalam dukacita. Ketika kita semua punya kepedulian, maka saat itu tidak akan ada penderitaan dan kesedihan. Yang ada adalah kebahagiaan, keceriaan dan kemurah-hatian. Â
Mencari berkahÂ
Dengan berbuat baik, maka pahalanya adalah berkah dari Tuhan Yang Maha Esa. Kita pasti mempercayai itu. Di bulan Ramadan ini pun kita diminta untuk menabur dan menebarkan kebaikan bagi sesama dan memberi sedikit apa yang kita punya. Apapun itu bentuknya, ketika kita mau memberi, maka berkah dari Tuhan akan turun kepada kita.
Pada hakikatnya, manusia diminta untuk berbuat baik bukan berbuat kejahatan. Makanya, ketika kita mau berbuat baik, maka saat itu berkah dari Tuhan akan turun dalam berbagai bentuk. Seperti rezeki dilimpahkan, kesehatan, keberuntungan dan banyak hal lainnya. Ketika kita berbuat kebaikan dan berbagi, maka saat itu orang lain akan semakin bangga, cinta dan semakin menghargai kita. Akan banyak cinta yang datang pada kita.
Karena itu, advokat Klaten yang berbagi dengan anak yatim piatu adalah bentuk mencari berkah yang diberikan Tuhan di bulan suci Ramadan ini. Mereka berbuat kebajikan karena itulah hakikat dari Ramadan itu sendiri. Kita bisa menahan hawa nafsu, sekaligus mau memberikan kepada mereka yang kekurangan atau membutuhkan uluran tangan kita.
Maka, alangkah baiknya kita banyak-banyak berbagi, berbuat baik dan selalu memberi senyuman bagi mereka yang kesusahan. Jika itu sudah dilakukan, yakinlah berkah dari Tuhan akan berlimpah-limpah kepada keluarga kita. Apa yang kita tabur, maka itu yang akan kita tuai. Jika kebaikan yang kita tabur, maka kebaikan juga yang akan kita dapat begitupun sebaliknya.
Mari melakukan hal yang baik seperti berbagi keceriaan dan kebahagiaan bagi mereka yang membutuhkan seperti yang dilakukan advokat tersebut.
Salam Kompasianer!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H