Dalam tulisan saya beberapa waktu yang lalu menerangkan bahwa petani melon meraup berkah Ramadan. Kali ini, pedagang kolang kaling pun meraup berkah yang sama.
TAKJIL dari buah kolang-kaling merupakan salah satu makanan yang identik dengan bulan puasa. Tak heran, bulan Ramadan menjadi berkah bagi pedagang kolang-kaling karena dagangan mereka banyak diserbu pembeli. Seperti yang terjadi di Pasar Induk Brebes, di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Sejak pagi deretan penjual kolang-kaling sudah dipadati para pembeli yang datang dari Kota Brebes dan sekitarnya (mediaindonesia.com, 21/5/2019).
Dengan demikian, menjadi sesuatu yang begitu menyenangkan bagi para pedagang kolang-kaling. Begitupun para pelaku usaha yang memproduksi kolang kaling tersebut. Permintaan yang tinggi akan kolang-kaling di bulan Ramadan merupakan berkah yang patut untuk disyukuri. Untuk saat ini, akan banyak para pedagang maupun petani yang mendapatkan berkah yang begitu luar biasa.
Jika sudah begitu akan semakin meningkat perekonomian rakyat untuk bulan ini. Akan banyak pemasukan yang dapat membantu proses hidup yang lebih baik.
Tetap semangat
Terpenting daripada itu adalah pedagang, petani maupun pelaku usaha lainnya tetap semangat dalam menjalani pekerjaan tersebut. Dalam mengolah kolang kaling dan dalam menjualbelikan kolang kaling pun harus tetap semangat dan pantang menyerah.
Dengan penuh semangat dalam menjalani pekerjaan akan memberikan berkah yang begitu berlimpah. Apalagi permintaan akan bahan makanan semakin tinggi di bulan suci Ramadan. Jadi, ketika tidak semangat dan merasa lelah melayani pembeli, maka berkah Ramadan tidak akan dirasakan.
Jika saya melihat dan membaca pemberitaan saat ini, banyak pedagang dan petani dengan penuh semangat dalam melaksanakan pekerjaan. Oleh sebab itu, saat dimintai keterangan, mereka merasa bersyukur sebagaimana yang telah saya uraikan diatas. Semangat pantang menyerah itulah yang dapat mengubah kehidupan menjadi lebih baik.
Di tengah kesulitan hidup ini, para pedagang, petani dan pelaku usaha lain sebagainya sangat merasakan berkah yang luar biasa di bulan suci ini. Mereka bahagia bisa mendapat keuntungan dan bisa membutuhi hidup dan menyekolahkan anak-anak mereka. Sungguh kita begitu mensyukuri Ramadan sebagai bulan penuh berkah. Semoga berkah Ramadan ini terus mengalir bagi para pedagang yang ada, petani, pelaku usaha dan juga pembeli yaitu masyarakat. Kita menginginkan berkah Ramadan dapat kita rasakan seluruhnya.
Keuntungan bertambah
Keuntungan yang didapat tentu dua kali lipat dari biasanya bagi para pedagang, petani dan pelaku usaha lainnya. Dengan begitu pendapatan meningkat demi membutuhi kehidupan saat ini. Kalau bisa keuntungan yang didapat ditabung agar dapat berguna untuk minggu-minggu yang akan datang.
Tentunya, namanya pedagang dan pelaku usaha lainnya tidak terus menerus merasakan keuntungan yang lebih seperti bulan Ramadan ini. Ramadan sekitar satu bulan, selesai itu kita tak tahu apakah keuntungan akan seperti sekarang. Tentu ada pasang surut pendapatan. Maka dari itu, perlu keuntungan yang didapat ditabung agar dapat membutuhi kebutuhan hidup di hari-hari berikutnya. Setidaknya, bulan penuh berkah ini sebagai ajang untuk menghemat pula karena kita tak tahu bagaimana rezeki untuk selanjutnya.
Keuntungan yang didapat tidak dihabiskan begitu saja atau dibuang sia-sia membeli barang, produk maupun sesuatu yang tidak perlu. Lebih baik ditabung juga agar lebih bermanfaat tentunya.
Bulan suci Ramadan ini tentu kita rasakan begitu berbeda dari hari biasanya. Semoga kita berbahagia di bulan ini. Rezeki berlipat ganda dan juga tidak ada aksi yang menciderai kesucian bulan Ramadan ini. Semoga kita dapat memaknai dengan penuh bijaksana dan penuh pikiran yang positif. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H