Mohon tunggu...
Juanda
Juanda Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer Taruna

$alam Hati Gembira ...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pesut Senyap Lenyap

6 Juli 2019   14:10 Diperbarui: 6 Juli 2019   14:13 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Alam setia menyediakan berkat dan bencana."

Menikmati kopi susu dengan musik syahdu.
Membawa jiwa melayang dalam alunan merdu.
Sesejuk pagi yang membalut segarnya gairahku.
Tak terasa lima jam telah pergi saja berlalu.

Dalam perahu mengarungi luasnya kopi susu.
Menyusuri sungai Mahakam dengan nuansa sendu.
Membelah Samarinda menuju hulu.
Menjadi sarana transportasi sejak dulu.

Banyak kehidupan yang membutuhkanmu.
Makhluk hidup dengan setia terus mengelilingimu.
Memanfaatkan dirimu tanpa peduli merawatmu.
Kesetiaanmu telah terbukti sejak zaman dahulu.

Di dalam dirimu ada detak hidup untuk ditelusuri.
Para ikan tak mengeluh menikmati kopi susu tiap hari.
Meski meradang dalam sedih pedih yang menanti.
Tak bisa lari menghindari untuk sembunyi diri.

Di atasmu kapal batubara hilir mudik cari uang.
Berseliweran dengan kapal barang dan penumpang.  
Pesut tak punya ruang lagi untuk melayang.
Dengan senyap terus lenyap menghilang.-

Sungai Mahakam, 6 Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun