4. Keunikan
Singkat bermakna. Jelas tampilannya, sehingga beda dari yang lain, baik jenis huruf atau warnanya. Menonjolkan sesuatu dalam desainnya.
5. Keindahan
Menarik perhatian (eye catching), sehingga ada keinginan untuk melihatnya. Ada sentuhan rasa di dalamnya saat mendesain. Tujuannya untuk menggerakkan emosinya, selain nalarnya.
6. Kesederhanaan
Mudah diingat dan diterjemahkan maknanya saat melihat pertama kali, tanpa perlu berpikir ekstra untuk memahaminya. Apakah menggunakan bahasa Indonesia atau asing, tentu sesuaikan dengan pasarnya.
7. Keharmonisan
Tata warna yang sesuai. Menimbulkan kesan dari merek atau logo itu. Bisa dengan tampilan tertentu untuk konsumen tertentu pula. Untuk generasi muda dengan orangtua akan beda motifnya.
Membuat sebuah tagline itu mudah, tapi sulit, namun juga sulit, tapi mudah. Kadang berpikir berhari-hari, tapi tetap tidak mendapatkan kata atau frasa yang pas. Malah ada yang baru keluar dari kamar mandi, lalu mendapatkan sebuah tagline yang pas.
Sesuatu yang disebut 'pas atau sreg' ini, juga relatif sifatnya. Maka perlu mengadakan diskusi dengan teman-teman terkait sebagai ajang tukar pikiran. Meski telah mendapatkan yang pas tadi, namun tetap bisa berubah seiring perubahan peradaban atau perkembangan zaman. Dulu begitu keren, namun kemudian dianggap ketinggalan zaman (jadul).
Apalagi kalau ini berbicara tentang produk, maka saat muncul produk pesaing, di sinilah bisa mengubah tagline yang ada, supaya tidak dilindas oleh tagline dari pendatang baru itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI