Mohon tunggu...
Juanda
Juanda Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer Taruna

$alam Hati Gembira ...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Berkelana Menjaring Angin

1 Juli 2019   03:08 Diperbarui: 1 Juli 2019   04:07 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lelah melangkah harapan sirna."

Bersekolah hingga setengah mati.
Bekerja demi angkat harga diri.
Menikah hanya petualangan berahi.
Berpisah saat tak menguntungkan lagi.

Jalan hidup tak pernah terselami.
Melangkah terus tak pernah pasti.
Berputar tanpa arah yang berarti.
Entahlah apa yang akan ditemui.

Hidup berkelana saat menapaki.
Laksana menjaring angin diminati.
Bukti kesiaan telah menanti.
Tetap meluap penuh percaya diri.

Derap langkah penuh obsesi.
Membuat diri terlanda frustrasi.
Menyimpan benih melalui depresi.
Akhirnya mengakhiri dengan bunuh diri.

Semua sia-sia di bawah matahari.
Meski memiliki aneka prestasi.
Kenangan apa yang bisa diberi.
Semuanya akan tertanam di bumi.-

Madiun, 1 Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun