Mohon tunggu...
Juanda
Juanda Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer Taruna

$alam Hati Gembira ...

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Jual Beli Data Pribadi, Atasi dengan 3T Ini...

20 Mei 2019   09:42 Diperbarui: 22 Mei 2019   02:08 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Juga mendapatkan voucher produk atau menginap dengan harga yang murah, karena mau mengikuti 'permainan' dari telemarketing tersebut. Awal juga ragu. Memang menjengkelkan ketika menerima panggilan saat waktu tidak memungkinkan. Namun ada waktu senggang, siapa tahu ada rejeki menanti di sana? Yach ... win - win solution-lah.

Cara Mengatasi
Supaya tidak menjengkelkan saat mendapat e-mail atau telpon dari seseorang nun di sana, maka saya memikirkan andai diri saya sendiri dalam posisi mereka atau memikirkan yang melakukan itu adalah kakak atau adik kandung yang sedang bekerja. Juga memikirkan kalau anak sendiri yang mendapatkan tugas seperti itu.

Supaya tidak tertipu ketika mendapatkan penawaran dari seseorang yang telah mengetahui data-data diri kita ini, maka perlu melakukan 3 T di bawah ini, yaitu:

Tenang. Tidak perlu panik. Santai saja menerima panggilan itu, supaya nalar sehat bekerja maksimal. Sehingga bisa menganalisa tawaran-tawaran yang ada dengan segala risiko-risikonya. Kalau dilakukan dalam kejengkelan bisa terjebak sendiri. Kalau tidak siap untuk melayani, lebih bijak tidak perlu direspon penawaran itu. Biasa mereka melakukan panggilan secara langsung itu 2 kali kalau kita tidak respon. Nanti selang beberapa jam akan mengulangi lagi. Mungkin ada etikanya yach ..., khusus yang sudah terlatih.

Tidak Rakus. Awalnya penawaran itu akan sangat dan sangat menjelaskan keuntungan yang akan kita peroleh. Itu sepertinya merupakan SOP dari para telemarketing. Maka perlu dipikirkan antara kebutuhan dan keinginan, serta kemampuan untuk membayar.

Teliti. Jangan langsung memutuskan. Saya sering mendapatkan tawaran Kredit Tanpa Agunan (KTA). Lalu tanya prosedur, bunga dan cara pengembaliannya. Pernah dapat bunga murah banget, karena program tertentu dan pas butuh untuk renovasi rumah yang telah tertunda-tunda, maka tidak ada salahnya untuk menyetujui. 

Padahal sebelumnya mau cari pinjaman (malu dan pakai agunan), karena ini mendesak sekali. Tidak sampai 2 minggu, ternyata benar cair.

Selama menguntungkan, untuk saat ini jual beli data pribadi seseorang tidak bisa dihindari. Meski ada sangsi hukum maupun denda yang begitu berat, bukan berarti akan membuat mereka tiarap. 

Memang sulit dipahami, kalau belum terbiasa dalam dunia marketing. Selama ada permintaan, maka ada penawaran. Gara-gara untuk mendapatkan uang, maka semua hal akan dilakukan oleh seseorang.

Data kita boleh di tangan orang lain, namun kita perlu lebih melek teknologi, supaya tidak tertipu mentah-mentah. Contoh: password diganti berkala dan lebih bijak antar media sosial kita tidak nge-link satu dengan yang lainnya untuk yang hal penting. Sehingga kalau salah satu dibobol, tidak kena yang lainnya.-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun