Atas nama adanya kecurangan yang terstruktur, sistematis, masif, bahkan brutal ini, lalu terus-menerus menggerogoti wibawa KPU. Kalau KPU tidak lagi mau didengar pendapatnya lagi, maka bangsa ini tidak lagi memiliki wadah yang netral dan bisa dipercaya. Akan jadi apa bangsa ini kelak?
Arti kecurangan: perihal curang; perbuatan yang curang; ketidakjujuran; keculasan (KBBI). Maka kehadiran kecurangan dalam segala lini kehidupan memang tidak bisa dipungkiri. Bukan cuma dalam proses penghitungan suara saja. Bermain curang, itu berarti ingin mendapat hasil yang maksimal dari perjuangan yang minimal.
Demi perang urat syaraf, maka awalnya BPNnya 02 menyajikan angka kemenangan 62%, lalu direvisi menjadi 54.24% dengan alasan sumber data. Apa yang sesungguhnya terjadi dengan perubahan ini? Kalau memang sejak awal tahu tidak valid, mengapa tergesa-gesa disiarkan?
Bayangkan, kalau hal ini dilakukan dalam dunia marketing, yang laporan awalnya dikatakan untung 62%, lalu berubah untung jadi hanya 54.24%. Atau sebaliknya dilaporkan rugi, namun salah hitung. Apakah yang melaporkan ini, akan mendapatkan pujian atau cacian? Jika kita seorang Direktur atau Manager, apakah alasan pembelaan dirinya akan diterima begitu saja? Ini bisa meragukan profesionalitas seorang akuntan yang melaporkan data tersebut.- Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H