Tugas mahasiswa yang semestinya belajar dan melakukan penelitian, namun dengan adanya aktor intelektual, maka bisa menggerakkan mereka untuk berdemo pula. Dan seorang aktivis mahasiswa yang dulu hobi berdemo-ria pula, namun sekarang telah menjadi seorang direktur sebuah perusahaan, berceloteh, "Mau apa sih mereka ... ? Nanti kalau perusahaan dipindah keluar negeri, baru rasakan."
Di sisi lain, yang menghebohkan ada pula seorang bergelar doktor sekalipun, ternyata bisa menjadi seorang teroris yang kejam, mulai dari pembuat hoaks, hingga pencabut nyawa. Mengapa bisa yach? Di manakah nalar sehat ilmiahnya?
Ternyata pendidikan formal, bukanlah segala-galanya dalam membentuk seseorang. Ada pula pendidikan nonformal dan informal. Siapa yang lebih kuat memengaruhinya? Dia yang mengendalikannya. Oleh sebab itu, jika hasil pendidikannya itu, malah membuatnya menjadi penghancur diri (suicide center), maka bisa juga berujung pula menyakiti sesamanya (shatter center). Akhirnya tujuan awal dari keberadaan dunia pendidikan ini, bisa tercoreng.-
Selamat Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI