Mohon tunggu...
Juanda Indot
Juanda Indot Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pengamat Politik dari Kampus, Pengamat bukan sekedar Pengamat tapi Pengamat yang berkontribusi untuk Negara

Selanjutnya

Tutup

Politik

Munafiknya Ahok dan Santunnya Sandi Uno

2 Agustus 2016   21:40 Diperbarui: 2 Agustus 2016   21:59 1724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang PILGUB DKI Jakarta yang akan dilaksanakn pada tahun 2017 nanti sudah bisa dirasakan pada saat ini dengan panasnya partai-partai yang saling berkomunikasi untuk berkoalisi siapa yang akan diusung untuk memimpin Jakarta. Dari sekian banyak tokoh-tokoh yang ingin menjadi Gubernur DKI pun saat ini semakin mengerucut hanya ke beberapa nama seperti Sandiaga S. Uno, Basuki, dan Risma.

Ahok yang pernah menyampaikan bahwa tidak mau maju pada Pilgub nanti melalui partai karena partai yang banyak maunya, hingga muncul teman ahok yang pendanaannya begitu luar biasa menggalang KTP untuk Ahok maju melalui jalur Independen. namun Ahok seperti biasa selalu meninggalkan lembaga yang membantu dia, seperti Teman Ahok.

Diketahui bahwa Ahok pernah menyampaikan bahwa tidak akan meninggalkan Teman Ahok, bahkan akan meninggalkan Gubernur DKI dan lebih setia dengan Teman Ahok, namun setelah dapat pinangan dari partai Golkar, Nasdem, dan Hanura, Ahok dengan tanpa rasa malu akan maju pilgub melalui jalur Partai, inilah yang disebut "munafik" dalam berpolitik pun ada etikanya.

Selain itu Sandiaga S. Uno yang merupakan pengusaha dan Motivator ini sudah resmi diusung oleh Partai Gerindra yang saat ini memiliki 15 kursi di Parlemen, jika dilihat dari minimal kursi pendaftaran yang ditetapkan oleh KPU adalah minimal punya 22 kursi di parlemen yang artinya dipastikan Gerindra akan berkoalisi dengan partai-partai lain, dan dari hasil pengamatan saya bahwa PKS juga akan mendukung Sandiaga S. Uno dengan modal 11 kursi di parlemen, itu artinya Sandiaga S Uno sudah punya kendaraan untuk maju pada Pilgub DKI nanti.

PDIP yang menguasai parlemen dengan 28 kursi di DPRD DKI hingga saat ini belum menentukan pilihan, mungkin PDIP malu-malu kucing, karena mau dukung Ahok tapi ahok "Sok-sok-an". Akhirnya PDIP sepertinya akan mengambil opsi baru dengan mengambil seorang pemimpin daerah yang sudah dicintai rakyatnya disana, yakni bu Risma. Warga Surabaya tentu tidak setuju jika bu Risma dijadikan calon Gubernur di DKI karena Ibu Risma sudah disenangi oleh warga Surabaya.

Maka Pilgub DKI akan seru jika terjadi Head To Head antara Sandiaga S. Uno dan Ahok karena jika seperti itu akan terlihat siapa yang punya komitmen tinggi dalam politik. kita lihat saja prosesnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun