Mohon tunggu...
Juanda Indot
Juanda Indot Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pengamat Politik dari Kampus, Pengamat bukan sekedar Pengamat tapi Pengamat yang berkontribusi untuk Negara

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Inilah Ide Menuju Indonesia Madani

29 Januari 2014   09:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:21 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Diindonesia yang merupakan Negara kaya akan sumber daya alam merupakan baru Negara berkembang, ini menandakan apakah Negara dengan melimpah sumber daya alam itu tidak bisa menjadi Negara maju, dan apakah Negara maju harus mesti memiliki sumber daya manusia yang diatas rata-rata dari yang lainnya.

Ini terjadi diindonesia bahwa hingga kini Indonesia masih menjadi Negara berkembang yang jika kita lihat dari Sabang sampai Marauke, Indonesia memilki potensi daerah yang bermacam-macam hingga ini menjadi salah satu alasan Indonesia menerapkan system otonomi daerah yang mana Pemerintah Daerah diberikan Hak dan Kewenangan dalam mengelola semua Potensi daerah yang ada.

Akan tetapi tujuan mulia dari adanya otonomi daerah ini seakan-akan hanya menjadi konsep sebuah teori pemerintah saja, karena dalam implementasinya terdapat sebuah fenomena baru yang disebut pemimpin-pemimpin kecil yang berkuasa seperti Gubernur dan Bupati/Walikota yang merupakan orang nomor satu didaerahnya masing-masing.

Ini bisa dilihat dari presentase Pejabat Politik yang sudah menjadi tersangka Korupsi dan ini banyak yang berasal dari orang nomor satu tersebuy, entah itu Gubernur atau bupati/walikota sama saja, karena frame awal mereka mencalonkan diri sebagai kepala daearah pun sudah salah dengan melakukan praktik Money politik hingga mereka ketika menjadi Kepala daerah seakan-akan ingin balik modal ketika pencalonan dengan melakukan KKN.

Konsep dasarnya agar adanya optimalisasi pemanfaatan Potensi daerah agar daerah tersebut bisa merasakan dampak dari potensi daerah mereka, akan tetapi terjadi seakan-akan bencana ketika dipimpin dengan politikus-politikus tidak professional itu, yang salah menempatkan diri sebagai pejabat public dan tidak proporsional dalam melakukan kerja atau mengeluarkan Kebijakan.

Kita ketahui ada daerah yang kita sebut daerah Texas, yang kita anggap merupakan daerah yang Praktik Kejahatan hampir terjadi didaerah yang disebut Texas ini, sebenarnya apa alasan mereka melakukan praktik kejahatan tersebut ? apakah mereka memang benar-benar daerah yang terisolasi dari penglihatan Pemerintah daerah sehingga jarang mendapatkan bantuan atau menjadi objek pembangunan ?

Hasil pengamatan saya didaerah Sumatra Selatan terdapat daerah yang disebut Daerah Texas ini, memang praktik kejahatan seperti pembunuhan, Curanmor, Perampokan dan Lain sebagainya terjadi didaerah tersebut padahal sepengetahuan saya daerah ini merupakan daerah subur karena dilokasi daerah pegunungan, akan tetapi mereka melakukan kejahatan yang jika ketahuan maka-maka tidak tanggung-tanggung akan di Penjara dengan Hukuman yang Minimal 5 tahun penjara.

Setelah saya lihat ternyata daerah ini terdapat didaerah pegunungan yang mungkin pemerintah jarang untuk memberikan bantuan atau menjadi objek pengembangan daerah, karena biasanya pemerintah selalu melakukan pembangunan di daerah kota dan daerah pinggiran kota, hingga daerah yang terpencil yang mungkin jarang terjamah oleh pemerintah Seakan-akan menjadi anak tiri oleh pemerintah, hingga mereka melakukan praktik kejahatan seperti yang sudah kita jelaskan diatas.

Dan saya berasumsi memang benar karena alasan seperti itu lah yang menyebabkan warga daerah Texas tersebut melakukan kejahatan, karena ini terbukti ketika ada sebuah daerah yang dulunya terkenal daerah Texas seperti daerah Lintang Sumatra Selatan yang dulunya terkenal akan tetapi sekarang berita atau kabar tentang kejahatan sudah berkurang dengan kemajuan daerah tersebut dengan adanya kepedulian pemerintah daerah dalam melakukan pengembangan yang selalu di Back up oleh Pemda setempat.

Dan saya juga berpikir hal yang sama terjadi di daerah Provinsi tepatnya didaerah Kabupaten Rejang Lebong desa Palak Curup yang akhir-akhir ini menjadi berita utama media berita daerah, karena terjadi konflik besar antara warga dengan aparat kepolisian hingga kapolda Bengkulu dan pihak terkait terjun langsung kelapangan untuk menyelesaikan Konflik ini.

Saya berfikir ini masalah yang sama penyebabnya karena kita ketahui bahwasanya daerah Palak Curup ini jauh dari daerah Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah daerah hingga mungkin sekali daerah ini jarang terjamah oleh pejabat Pemda, karena isunya sekarang daerah tersebut rawan perampokan dan penodongan, padahal kita ketahui daerah tersebut sangat subur untuk tanaman sayuran karena daerah perbukitan akan tetapi masalah ini terjadi baru-baru ini.

Jelas ini ada kecemburuan social dari pemerataan pembangunan setiap daerah, seperti yang sudah saya sebut bahwa yang paling banyak dibangun itu merupakan daerah Perkotaan atau daerah pinggiran perkotaan dan itu terbukti dan realita di daerah kita semuanya, yang dimana desa-desa masih banyak minim fasilitas dan mungkin ada daerah yang memang tidak pernah terjamah oleh pemerintah yang hanya terdata saja di Arship Pemda akan tetapi tidak mendapatkan perhatian sama-sekali oleh Pemerintah.

Sebagaimana kita  ketahui bahwa Pasal 33 pada ayat 3 bahwa sanya “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”, saya kira ada yang salah dalam ayat ini karena penyebutan Negara tidak secara spesifikasi bahwa Negara apa yang menguasai Kekayaan Alam Indonesia hingga banyak daerah memliki potensi besar yang dikuasai oleh Negara lain.

Dan saya rasa ini salah satunya penyebab hal yang diatas terjadi karena ada satu fenomena semena-mena pemerintah dalam mengelola potensi daerah ini, bahwa pemerintah dengan kekuasaannya punya sikap otoriter dalam pengelolaan sumber daya alam akan tetapi Kemakmuran rakyat tidak terjamin dengan dikuasainya Bumi, Air dan kekayaan Alam tersebut bahkan yang lebih miris lagi adalah rakyat sekitar menjadi buruh ditanah sendiri, seakan-akan kembali zaman Kolonialisme belanda.

Atas dasar itu lah pemerintah tidak memilki komitmen dalam melaksanakan amanat undang-undang yang terlihat melaksanakannya setengah-setangah, jika itu baik baginya maka itu dilaksanakan dan jika itu merugikan maka itu diabaikan, seakan-akan penguasa kerajaan yang punya kekuasaan seperti tangan Tuhan yang tak memiliki dosa.

Apakah seperti ini yang dinginkan oleh para pahlawan Indonesia dimasa sekarang yang akan datang, saya rasa tidak ! karena semangat para pahlawan adalah bukan hanya semangat merampas kemerdekan Indonesia saja melainkan ingin melihat masa depan Indonesia yang akan menjadi bangsa diperhitungkan oleh bangsa lain akan Kekuatan Pertahanan, Ekonomi, dan Sosial Politik.

Karena ketika kita ingin melihat wajah masa depan Indonesia yang akan depan menjadi cerah maka kita semua harus menjadi Otak, Pemikiran dan Tulang Punggung Indonesia, karena dengan kita semua menjadi 3 hal tersebut maka kita merasa memiliki kewajiaban besar terhadap mau kemana dan seperti apa arah Indonesia yang akan datang, hingga kita akan merasakan benar-benar Indonesia di hati semua Rakyat Indonesia.

Dan dengan itu kita semua harus menjadi terlibat sebagai pemain dan bukan menjadi komentator ataupun hanya menjadi penonton melainkan kita semua menjadi pemain, yang dibidang Pertanian harus berfikir bahwa Indonesia dulunya Negara Agraria akan tetapi sekarang menjadi Negara Importir dan menjadi Negara konsumen tingkat Akut karena Bawang Merah dan beras pun kita harus impor, apakah kita kurang SDM ? saya rasa tidak sama sekali karena sya rasa sudah banyak Professor di Universitas atau dilembaga pemerintah, maka coba berfikir lebih keras lagi bagaimana memajukan Indonesia dibidang pertanian ini dan hal yang sama untuk bidang yang lainnya.

Jika kita punya frame, cita-cita dan semangat yang sama maka indonesi menjadi Negara Mandiri dan Maju itu hanya lah suatu capaian yang mudah sekali, jika kita bekerja sama dan sama-sama bekerja maka kita akan Bisa Menciptakan Indonesia madani seperti yang kita inginkan bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun