Di tempat berbeda, Tajir memutuskan keluar kota karena adanya meeting dengan klien. Ia meninggalkan asistennya untuk berjaga di vila menunggu warga menjual capungnya. Asistennya turun menemui warga dan menyampaikan informasi Tajir sedang keluar kota. Asisten itu kemudian menawarkan sejumlah capung yang ada dipenangkaran belakang vila dan menjualnya dengan harga seratus ribu dan mereka dapat menjualnya ke Tajir dengan harga dua ratus ribu.Â
Mereka lantas pulang ke rumah dan mengumpulkan uang tabungannya lalu menuju ke vila dan membeli capung-capung itu. Setelah warga membelinya, penangkaran itu telah kosong dan yang tersisa hanya kotoran-kotoran daun.Â
Asisten itu kemudian menelepon Tajir dan memberitahu kalau Capungnya telah habis dibeli warga. Tajir menyuruh asisten itu untuk membawa seluruh barang-barangnya termasuk uang dan pergi dari desa itu.
Warga yang merasa ditipu tak kuasa menahan tangis. Sekarang yang tersisa dari mereka hanyalah tebu. Namun tebu tersebut sudah rusak. Alhasil banyak dari mereka memutuskan untuk meninggalkan desa dan merantau ke luar kota.
Negeri Korisen bagian desa Rimina tahun 176