Akhir-akhir ini ramai diperbincangkan tentang akses permodalan usaha (dalam bentuk uang). Ada yang mengatakan sangatlah gampang dan banyak, ada pula yang mengatakan sulit dan berbelit-belit. Lantas manakah yang benar?
Sebelum saya lanjut, ingin saya perjelas bahwa ketika kita fokus pada kesuitan, maka yang hadir adalah kesulitan. Kalau fokus kita adalah mudah, bahkan sesulit apapun sesuatu di Mata orang sulit maka kita akan menganggapnya mudah.
Balik lagi ke topik pembahasan. Dari kedua pendapat di atas, saya lebih memilih pilihan saya sendiri yaitu tanpa modal uang tapi modal akal.
Modal akal?
Modal yang paling penting dan sering terlupakan adalah modal akal. Jadi begini, sebenarnya modal uang digunakan untuk membeli aset (dalam hal ini dapat berupa produk yang akan dijual, tempat usaha, gaji karyawan, dan sebagainya). Pola sederhananya begini : uang - aset - penjualan-uang.
Uang yang kita gunakan untuk membuka usaha sebenarnya akan menjadi uang lagi namun diharapkan dalam jumlah yang lebih banyak dari modal uang awal.
Coba perhatikan lagi pola di Atas, bagaimana kalau kita langsung melangkah ke aset. Pertanyaan yang mungkin timbul di benak kalian “gimana caranya dapat aset tanpa uang?”
Pakai aset orang lain
Ya, kita pakai aset orang lain. Di zaman sekarang kita dimanjakan dengan kemudahan menampilkan sesuatu kepada orang banyak hanya bermodalkan handphone. Cari supplier yang menjual barang (misalnya kita mau buka usaha jual beli baju). Nah kita bisa minta izin untuk menjualkan produknya tanpa harus membelinya terlebih dahulu atau istilah kerennya adalah sistem dropship. Jika pemilik barang bersedia, kita bisa mengambil foto produknya dan menyebarluaskannya ke sosmed.
Gimana menurut kalian? Jangan lupa follow agar teman-teman tidak ketinggalan release terbaru! Terimakasih