Mohon tunggu...
Asaf Yo
Asaf Yo Mohon Tunggu... Guru - mencoba menjadi cahaya

berbagi dan mencari pengetahuan. youtube: asaf yo dan instagram: asafgurusosial

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Public Speaking: Bagaimana Menjadi Pembicara yang Baik?

10 Juni 2024   13:29 Diperbarui: 10 Juni 2024   15:09 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bab 5 berisi pengaturan isi dan outline. Dalam membuat poin pidato perlu diperhatikan bahwa poin poin utama perlu dibatasi agar audiens merasa nyaman. Selain itu perlu untuk membatasi masing-masing poin menjadi sebuah ide tunggal. Pidato sendiri bisa disusun menjadi beberapa tipe, apakah tipe kronologis, spasial, kausal, masalah-solusi maupun topical. Penyusunan pidato sendiri harus memenuhi beberapa prinsip yaitu kesatuan, koherensi, dan keseimbangan. O hair menejlaskan ada dua jenis outline yaitu working outline dan speaking outline. Working outline masih berupa draft kasar sementara speaking outline berisi ringkasan iden-ide yang akan disampaikan.

Bab 6 berisi penyampaian pidato yang efektif. Bab ini membahas sikap yang perlu diperhatikan dalam melakukan pidato, diantaranya adalah sikap antusiasme, percaya diri, naturalitas serta dekat dengan audiens. Untuk bisa mengurangi rasa grogi saat melakukan pidato, maka bab ini memberikan beberapa tips untuk membantu beberapa diantaranya adalah know the room, know the audience, know your material. Metode penyampaian pidato bisa beberapa hal, diantaranya adalah berbicara menggunakan naskah, menggunakan ingatan, secara spontanserta dengan persiapan terbatas. Dalam berbicara perlu memperhatikan beberapa hal terkait volume yaitu menyesuaikan volume suara, intonasi suara, kecepatan bicara, melakukan jeda, menggunakan variasi vocal, melafalkan kata dengan benar, serta menggunakan dialek dengan baik. Sementara itu Bahasa tubuh sat melakukan pidato perlu memperhatikan ekspresi wajah, kontak mata, gestur tubuh yang natural, menghampiri audiens serta berpakaian yang pantas.

Bab 7 membaas tentang alat bantu presentasi. Dalam presentasi sangat diperlukan alat bantu agar bisa meningkatkan pemahaman audiens, mengklarifikasi bila yang didengar kurang jelas, memberi titik tekan dari isi pidato, membantu daya ingat, menambah variasi dan daya Tarik, serta meningkatkan kredibilitas pembicara. Jenis-jenis visual misalnya objek, model, fotografi, gambar, grafik, bagan, peta, transparansi, video, presentasi multimedia, Bahasa tubuh pembicara. Dalam membuat desain presentasi perlu memperhatikan beberapa hal, misalnya desain sebaiknya simple, menggunakan warna cocok, mempertimbangkan interpretasi subjektif terhadap warna, memilij gaya typeface dan font yang sesuai.

Bab 8 membahas tentang penggunaan Bahasa yang efektif. Dalam menggunakan Bahasa yang efektif, maka diperlukan prinsip yang perlu diikuti diantaranya adalah using colourful language ( menggunakan Bahasa yang kaya), clarity with precise meaning (mengandung kejelasan makna yang tepat), choosing correct words ( memilih kata yang benar dan sesuai). Elemen dalam Bahasa enurut Wrench adalah unsur kejelasan Bahasa, unsur ekonomi Bahasa, unsur ketidaksopanan Bahasa, jargon dan Bahasa tidak jelas, unsur kekuatan Bahasa, unsur variasi Bahasa.  Pidato menjadi lebih baik jika mengikuti beberapa tips penggunaan Bahasa yang efektif diantaranya adalah menggunakan Bahasa yang familiar, memilih kata-kata yang konkret, menghindari penggunaan kata-kata yang tidak perlu. Untuk menghidupkan Bahasa pidato bisa dilakukan beberapa cara menurut Lucas, yaitu imagery (perumpamaan), rhythm (irama Bahasa).

Bab 9 membahas tentang jenis-jenis pidato, apakah pidato informatif, pidato persuasive, maupun pidato yang menghibur. Pidato informatif bisa mengenai objek, orang, peristiwa, konsep, proses. Dalam pidato informatif perlu diperhatikan beberapa hal diantaranya adalah jangan mengunderestimate maupun mengoverestimate pengetahuan audiens, menghubungkan subjek secara langsung dengan audiens, jangan terlalu teknis, menghindari abstraksi, serta personalisasikan ide. Pidato persuasive  bertujuan untuk memperkuat atau justru mengubah keyakinan orang lain. Teknik yang efektif dalam pidato persuasive yaitu focus pada motivasi, seimbangkan antara logika dan emosi, menunjukkan kredibilitas, menyasar kebutuhan pendengar, mendorong keterikatan mental. Dalam pidato persuasive perlu dilakukan membangun argumentasi agar memberi kekuatan yang lebih. Cara membangun kekuatan argumentasi yaitu mengidentifikasi naturalitas argumentasi, menggunakan bukti-bukti yang meyakinkan, menggunakan argumentasi yang efektif serta menghindari sesat pikir atau logical fallacy. Terakhir yaitu pidato menghibur yang sifatnya cenderung santai. Walau sifatnya menghibur, pembicara perlu dalam mempersiapkan pidato serta bisa adaptif terhadap momen acara, pembicara juga perlu dalam adaptif terhadap audiens dan memperhatikan waktu pidato.

 Bab 10 membahas tentang public speaking untuk komunikasi bisnis. Dalam membuat presentasi bisnis perlu diperhatikan beberapa proses yang perlu dilewati yaitu menganalisis situasi , menghimpun informasi, menyeleksi media yang tepat, mengorganisasikan informasi.dalam presentasi bisnis yang umum digunakan adalah presentasi penjualan, proposal, laporan staf, laporan perkembangan, dan presentasi mengenai krisis-respon.  Bab 11 membahas tentang etika public speaking. Piramida etika terdiri dari intent, means, dan end. Lucas menjelaskan ada beberapa panduan etika dalam melakukan public speaking yaitu memastikan bahwa tujuan kita adalah menyampaikan sesuatu secara etis, mempersiapkan setiap pidato secara maksimal, jujur dengan apa yang kita sampaikan, jangan menggunakan Bahasa yang merendahkan, berpidato dengan memegang prinsip-prinsip etis. Sementara itu menurut O Hair hal yang perlu diperhatikan oleh pembicara public yaitu: memperoleh kepercayaan dari audiens, menghormati nilai-nilai yang dipeluk audiens, menggunakan hak kebebasan berbicara secara bertanggung jawab, berkontribusi terhadap diskursus public yang positif , mempelajari nilai dasar yang bersifat etis, menghindari pidato yang bersifat ofensif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun