Film ini bagaikan potongan puzzle yang disusun sedikit demi sedikit dalam menjelaskan misteri yang ada di rumah susun itu, jadi kita tidak lansung diberi tahu apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana sejarahnya rumah susun itu dibangun. Membangun potongan puzzle itu bagiku justru bagian menarik dan menunjukkan penulisnya yaitu jokan sendiri cukup jenius.
Kemunculan asmara abigail dan fahri akbar kembali memunculkan dugaan kuat bahwa masih ada pengabdi setan 3. Padahal aku mikirnya dulu justru mereka berdua akan menjadi tokoh antagonis di film ini, tapi ternyata tidak sama sekali.Â
Judul filmnya komunion, tapi aku tidak merasakan ada nuansa perkumpulan yang terlihat nyata sebagai suatu perkumpulan kecuali di sesi awal pas para pocong berlutut di depan foto mirip ibu, dan sesi terakhir saat para pocong dan orang-orang berpakaian hitam (aku gak tau mereka setan atau manusia ya?) yang kayak sedang membaca mantra Ketika sosok si bapak dan yang lainnya akan dibunuh.
Berhubung film ini sukses besar. Di hari pertama jam 16.00 saja sudah 500ribu orang yang menonton (aku menonton di jam 17.30) maka sangat besar kemungkinan film ini akan ada sekuelnya. Masak sih film yang sangat menguntungkan seperti ini akan dilepas begitu saja, ya rugi dunk.Â
Film ini tidak perfect ya, jadi masih ada kekurangan sana sini, wong film sekelas Oscar aja tetap ada kritikus apalagi ini. Tapi sekadar untuk dinikmati oleh orang awam sepertiku, maka film ini kuberi skor 9,3/10 deh. Akhir kata , selamat menikmati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H