Akhirnya saya menamatkan juga serial mandarin yang berjudul Empress of China yang dibintangi Fan Bing Bing dan Aarif Li.
Butuh waktu berbulan bulan untuk menamatkan serial ini karena sepanjang 74 episode plus ada banyak faktor lain sehingga baru bisa selesai setelah menonton selama hampir setahun ini.
Saya tertarik untuk menonton serial ini ya karena siapa sih yang tidak tahu dengan kisah Wu Ze Tian, sosok wanita di TIongkok yang merupakan satu-satunya wanita yang mampu menjadi kaisar di Tiongkok, tepatnya di era Dinasti Tang (walau dia mendirikan dinasti Zhou juga sih dan hanya berlangsung singkat).
Selain itu saya juga ingin tahu lebih dalam bagaimana sutradara akan menggambarkan sosok ini, apakah menggambarkan sebagai sosok yang sudah dikenal selama ini (sosok jahat dan ambisius) atau mengambil sudut pandang yang lain.
Saya juga tertarik bagaimana dia bisa menjadi seorang ratu dari sebelumnya hanya selir level bawah. Anak tangga yang perlu dilewati begitu panjang dan terjal menurutku.
Ok, pas lihat dari episode awal aja sudah bikin wow, suasana istana megah dan ikostum para selir yang benar benar keren, kelihatan mahal dan berkilau. Pemandangan yang bikin saya takjub aja sih karena kostumnya keren habis, tatanan rambut yang indah, arsitektur dan desain istana yang bikin siapapun pasti terkesima.
Wu Mei Niang atau Wu Ru Yi masuk di istana harem sebagai selir pada usia masih 14 tahun. Selama 74 episode ada banyak kisah intrik politik yang ada di istana dan mengancam hidup Wu Ru Yi. Dimulai dari persaingan para selir utama pada masa Kaisar Tai Zhong. Tiga selir utama yang bersaing dan saling menyingkirkan satu dengan yang lain akhirnya melibatkan Wu Ru Yi.Â
Kemudian disusul lagi intrik politik untuk menyingkirkan putra mahkota yang melibatkan WU Ru Yi dan teman baiknya, selir Xu, dan pada akhirnya juga berusaha menyingkirkan Wu Ru Yi karena menganggap Wu Ru Yi merupakan saingan kuat dalam mendapatkan hati Kaisar Tai Zhong.
Saat selir Xu berhasil dibuka kedoknya, muncul kembali intrik politik yang melibatkan putri Gao Yang, yang memanfaatkan Wu Ru Yi dan juga saudara tiri Kaisar Gao Zhong karena dendamnya kepada keluarga kerajaan.
Belum selesai sampai di situ, muncul kembali intrik lama yang melibatkan perdana menteri Zhang yang juga merupakan paman dari Kaisar Tai Zhong.
Secara garis besar, melihat serial ini benar-benar terpuaskan karena secara plot benar-benar menarik dan bikin greget. Bagaimana intrik politik yang terjalin sedemikian rupa membuat kita tidak menduga bahwa ternyata bisa dilakukan cara seperti itu.
Kisah Wu Mei Niang sudah banyak di-remake, namun serial ini yang paling megah karena berdasarkan informasi yang saya dapat mampu menghabiskan budget hampir 1 triliun rupiah. Walau budgetnya besar, tapi di Tiongkok serial ini laku keras dan mendatangkan banyak iklan. Jadi menurutku sih, sangat terbayarkan.
Pemilihan fan Bing Bing sebagai bintang utamanya sangat tepat menurutku. Hal ini dikarenakan Fan merupakan artis yang sangat terkenal di Tiongkok, plus dia juga sangat cantik. Kecantikannya sangat pas sebagai sosok Wu Mei Niang (di harem, bagiku dia sangat menonjol kecantikannya dibanding wanita lain sehingga tidak salah memilih pemain sih hehehe, kulitnya aja putih banget gitu).
Dan kisah istana tidak akan lengkap dengan intrik perebutan kekuasaan di kalangan para wanita istana harem. Sudah umum terjadi, para wanita yang begitu banyak pasti dan selalu bersaing untuk bisa menjadi yang utama.
Dari masa Kaisar Tai Zhong, Wu Ze Tian yang masih selir level bawah harus selalu berhadapan dengan para selir utama (misalnya selir Wei dan selir Yang) untuk disingkirkan.
Pada masa Kaisar berikutnya yaitu Kaisar Gao Zhong, Wu Mei Niang kembali harus berhadapan dengan permaisuri Wang dan Selir Xiaou yang berusaha untuk menjadi selir utama. Dua wanita yang awalnya saling bersaing untuk mempertahankan posisi (dan merebut posisi) tiba-tiba menyadari bahwa lawan mereka yang terberat justru adalah Wu Mei Niang dan akhirnya Bersama-sama berusaha menyingkirkan Wu Mei Niang. Namun, keduanya justru akhirnya tersingkir.
Nah, ada yang menjadi ganjalan, aku ingin melihat bagaimana Wu memotong tangan dan kaki Permaisuri Wang dan Selir Xiaou (karena dalam teks sejarah ditulis seperti itu) tapi ternyata mereka tidak diberlakukan seperti itu. Hanya disuruh minum racun untuk bunuh diri. Namun aku suka dengan pemeran Permaisuri Wang dan Selir Xiau karena mereka mampu memerankan dua wanita ini dengan baik.
Permaisuri Wang digambarkan sebagai wanita yang rapuh tidak punya anak dan berusaha dengan segala cara untuk mempertahankan posisi, sosok yang tidak dicintai oleh Kaisar Tai Zhong.
Sementara itu Selir Xiaou sejak awal kita melihat sudah bisa ditebak sebagai sosok wanita licik dan ambisius dan rela melakukan apapun untuk mendapatkan keinginannya.
Sosok yang tidak kuduga untuk terlibat dalam intrik politik dan memiliki peran besar justru adalah sosok yang bernama Gao Yang, adik dari kaisar Tai Zhong.
Sebagai sosok wanita yang dianggap sahabat baik dari Wu Mei Niang, sosok ini justru memainkan peran antagonis yang tidak terduga dan akhirnya menyeret Permaisuri Wang dan Selir Xiao dalam kehancuran.
Sejak awal kita akan tertipu dengan penampilannya yang terlihat anggun dan kekanak-kanakan serta memiliki ego yang tinggi, namun justru memiliki tipu daya yang licik juga hihihihi.
Nah, yang bikin kaget justru sosok Wu Mei Niang sendiri di serial ini yang digambarkan sosok menderita, teraniaya, namun cerdas. Padahal di buku sejarah yang pernah aku baca , sosok ini adalah sosok yang ambisius, licik  dan rela melakukan segala cara (termasuk membunuh anaknya sendiri demi mendapatkan kekuasaan) itu tidak ditemukan disini.
Wu Mei Niang di serial ini digambarkan wanita yang sebenarnya ingin segera pergi dari istana dan hidup tenang namun takdir tidak mengijinkannya untuk melepaskan hal itu.
Sosok Kaisar Gao Zhong yang diperankan oleh Arif Rahman Li juga pas sih, dari sosok anak kecil yang masih polos, kemudian bergerak menjadi putra mahkota yang masih lugu dan menjadi seorang kaisar. Cuma di sini diceritakan dia sosok kaisar yang cukup cakap dalam pemerintahan walau masih Bersama-sama dengan Wu di belakang layar untuk mengambil keputusan Bersama. Lain hal di buku sejarah yang dituliskan bahwa kaisar Gao Zhong merupakan kaisar yang dianggap kurang cakap dan terlalu banyak dikendalikan oleh sosok Wu Mei Niang. Sementara itu kaisar Tai Zhong yang diperankan Zhang Feng Yi, menunjukkan karakter kaisar yang kuat, cerdas bijak dan berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Kaisar Tai Zhong sejak awal tidak menginginkan Wu Mei Niang untuk naik posisi selir level atas karena tekanan dari para menterinya. Sangat berbeda dengan anaknya yang cinta buta dan tidak takut dengan tekanan para Menteri. Apalagi sejak awal Tai Zhong menyadari bahwa Wu Mei Niang merupakan gadis yang brilian dan cerdas, yang kelak di masa depan bisa berbahaya.
Baiklah, yang jelas, serial yang diputar di tahun 2014 ini sangat saya rekomendasikan untuk di tonton kok, sekalian untuk mempelajari sejarah (tapi ingat ya, ini bukan 100% sejarah karena belum tentu semua tokoh-tokoh yang ada di film ini ada di kenyataannya).
Selamat menonton dan selamat menikmati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H