Mohon tunggu...
Asaf Yo
Asaf Yo Mohon Tunggu... Guru - mencoba menjadi cahaya

berbagi dan mencari pengetahuan. youtube: asaf yo dan instagram: asafgurusosial

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Ngeri-Ngeri Sedap", Film Keluarga dengan Latar Budaya Batak

15 Juni 2022   11:52 Diperbarui: 15 Juni 2022   12:12 2357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Domu yah, merupakan seorang kepala keluarga yang standar yang sangat memperhatikan citra dirinya di depan masyarakat. Bagaimana dia takut Namanya rusak kalau anaknya menikah bukan dengan orang Batak, takut anaknya lelaki bungsu tidak pulang, atau tidak menjadi hakim pengacara atau sejenisnya seperti orang Batak pada umumnya. Bahkan di depan Pak pendeta yangs edang lewat, dia harus kelihatan rukun dan mesra dengan segera menggandeng Mak Domu. Pak Domu merupakan tipikal bahwa dia harus terlihat perfect di mata masyarakat. Tidak boleh ada cela sedikitpun dari dia. Hal yang justru sebenarny jadi bibit masalah dalam keluarganya.

Oh iya, pas Mak DOmu pulang ke rumah orang tuanya, akhirnya Pak Domu dan keluarganya menjemput Mak Domu agar mau balik ke rumah, tapi Mak Domu menolak, karena yang seharusnya menjemputnya bukan keluarga Pak Domu yang ini, (orang tua dll) tapi keluarga yang lain. Pada titik ini, mau tidak mau Pak Domu harus mulai belajar berdamai dengan situasi dan memulihkan hubungan dengan anak-anaknya agar bisa menjemput pulang Mak Domu. Satu persatu anak lelakinya didatangi Pak Domu di Tanah Jawa.                                                                                                                                                                                                                                                                                                             

Film ini grafiknya bagus sih, dari awalnya ada kelucuan Maka seMakin lama konflik Makin terasa dan akhirnya endingnya cukup bagus walau menurutku terlalu cepat. tapi kalau gak cepat, bukan film Namanya hehehe. Penyelesaian konfliknya menurutku jadi cukup sederhana , padahal dari yang kutahu penyelesaiannya tidak sesimpel itu sih kalau denger cerita temen-temen Batak, hehehe. Para pemain cukup bagus, bahkan semuanya meruPakan tokoh comedian (kecuali Arswendy yang meruPakan actor beneran). Namun, oleh Bene Dion, para comedian diminta untuk tidak banyak melakukan improvisasi, tapi sesuai dengan naskah yang ada.

Unsur komedi dan drama sesuai dengan porsinya. Bagaimana Mak Domu dan Pak Dom uterus berpura pura dan mengulur waktu karena ada upacara Sulang-sulang Pahopu agar mereka bisa mengikuti upacara adat plus karena Mak Domu masih kangen dengan ketiga anak lelakinya. Pas adegan Sharma yang nangis menceritakan semuanya di depan keluarganya itu meruPakan momen yang sangat sedih menurutku. Bagaimana dia harus putus hubungan  di depan Domu, bagaimana dia harus mengubur mimpinya sekolah masak dan menjadi PNS di depan Gabe karena keinginan Pak Domu. Atau bagaimana dia harus mengurus orang tua di depan Sahat (karena harusnya Sahat lah yang secara adat mengurus orang tua dan rumah keluarga).

Film ini dibintangi oleh Arswendy Nasution, Tika Panggabean, Boris Bokir, Gita Bhebita, Lolok, Indra Jegel sebagai pemeran utamanya. Sebagai sebuah film dengan nuansa budaya Batak, Maka film ini perlu ditonton untuk memahami budaya lain, dan aku pribadi suka dengan film film yang bertema budaya etnis lain karena menambah wawasan. Buat bene Dion, selamat karena film ini menjadi film kedua darinya yang mampu menembus sejuta penonton setelah sebelumnya lewat film Ghost Writter. Mengejutkan juga film ini mampu menembus satu juta penonton di hari 11. Ernest Prakasa pasti sudah mengajarkan ilmunya dengan baik pada Bene. Jadi, kalian sudah menonton film ini belum? Yuk nonton film ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun