Ya, media sosial bagi saya menyangkut kepercayaan. Kalau dari profilnya saja sudah ada keraguan dalam diri saya terhadap pribadi orang itu, buat apa diteruskan untuk menjadi teman di dunia maya. Atau kalau tidak ada mutual friend-nya, mungkin lebih baik saya hindari saja daripada ada kenapa-kenapa.
Kebetulan saya pribadi sangat jeli untuk hal-hal yang berkaitan dengan hal seperti ini. Untuk meminimalisir dampak negatif yang mungkin muncul, biasanya si saya hanya akan menambah orang-orang yang memang saya kenal langsung di dunia maya.Â
Semakin jelas identitas orang tersebut, maka akan membuat diri saya menjadi makin nyaman dan makin percaya kepada seseorang. Tapi, bukan berarti kalau identitasnya jelas, langsung kita terima lho ya.Â
Identitas jelas misalnya dari teman kita, padahal teman kita itu sudah menjadi teman kita, apakah dia memiliki dua akun? Itu harus ditelusuri lebih dulu.
Saya memiliki pengalaman memiliki teman yang saya kenal di dunia nyata, katakanlah namanya Mawar (seperti nama samaran wanita yang selalu jadi korban kejahatan ya, wkwkwkwwk) .Â
Nah, si Mawar ini sudah saya kenal di dunia nyata dan sudah menjadi teman saya di Facebook. Tapi kemudian muncul Mawar lain dengan identitas dan foto yang sama meminta pertemanan dari saya.Â
Ya, saya berpikir positif saja, bahwa mungkin akun yang lama hilang atau lupa password, jadi langsung saja saya terima pertemanannya. Akhirnya di list teman saya ada dua akun yang sama.
Kemudian Mawar yang kedua (yang masuk belakangan) mulai menanyakan kabar dan basa basi. Ujung-ujungnya kemudian meminta tolong untuk meminjam uang dengan berbagai alasan, mulai posisi ada di rumah sakit, lupa bawa kartu ATM, dan posisi lagi di jalan serta lain sebagainya.Â
Saya yang mulai curiga langsung mengabaikan dulu dan menghubungi mawar yang pertama, apakah dia memiliki akun lain dan sedang meminta bantuan.Â
Ternyata itu bukan akun mawar yang asli dan ternyata mawar kedua itu adalah akun palsu yang sedang mencoba melakukan tindakan kejahatan penipuan di dunia nyata.
Masalahnya, saya beberapa kali mengalami kasus seperti itu. Hal ini membuat saya memutuskan kalau ada yang meminta pertemanan walau dengan profil jelas dan sudah merupakan teman saya, maka saya akan mengabaikan semua permintaan seperti itu.Â