Mohon tunggu...
Asaf Yo
Asaf Yo Mohon Tunggu... Guru - mencoba menjadi cahaya

berbagi dan mencari pengetahuan. youtube: asaf yo dan instagram: asafgurusosial

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

The Greatest Showman: Kisah Nyata Perjalanan Hidup Barnum

20 Juli 2021   21:35 Diperbarui: 20 Juli 2021   21:47 1620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana mereka tidak malu dengan diri mereka yang dianggap aneh dan bersuara pada dunia bahwa inilah mereka. Kostumnya juga pas menunjukkan suasana Amerika di era akhir tahun 1800an.

Film ini hampir tidak menunjukkan kegetiran hidup. Apa ya, sejak awal film ini membawa pesan positif dan optimis. Padahal bayangan awal saya, film ini akan membawa nuansa dark terlebih dahulu sebelum akhirnya menjadi happy ending. Ternyata tidak sama sekali. 

Barnum muda yang semangat dalam menjalani hidup dan mengirimkan surat kepada Charity. Charity yang hanya tersenyum saat membaca surat dari Barnum. Sikap kedua anak Barnum kala memangun musium dari nol, begitu juga Charity. 

Semua membawa nuansa optimis dalam menjalani kehidupan. Bukankah kita memang membutuhkan keceriaan, apalagi selama pandemic seperti ini, kalau terus dicekam ketakutan, yang ada justru semakin melemahkan kekebalan tubuh kita (loh, kok malah larinya kesitu? Hehehe)

Orang-orang aneh yang dikumpulkan oleh Barnum ini juga digambarkan membawa kesan positif. Ada beberapa adegan yang menunjukkan kekecewaan mereka terhadap barnum yang sepertinya mengeksploitasi mereka, atau bahkan malu kepada mereka kala mereka tidak bisa masuk ke suatu pesta yang hanya dihadiri orang-orang kalangan kelas atas. 

Namun, disisi lain, saya juga melihat bagaimana mereka menjadi bersemangat dalam menjalani hidup. Di bagian akhir , mereka menyebutkan bagaimana mereka bisa memiliki keluarga yang tidak menganggap diri mereka aneh, mereka adalah orang yang normal pada umumnya. 

Pada titik ini saya merasa terharu. Saya pernah baca artikel, di abad 18 dan 19, kalau seseorang terlahir cacat, maka pilihan mereka hanya ada dua, melanjutkan hidup dengan penuh cemoohan dan dikucilkan dari masyarakat atau bergabung dalam suatu sirkus yang tengah digandrungi masyarakat pada saat itu. 

Dan umumnya orang-orangyang terlahir cacat ini akan lebih memilih untuk bergabung dengan sirkus , setidaknya mereka mendapatkan uang dan mendapatkan teman-teman yang bernasib serupa. Bagi saya, hidup dalam komunitas yang serupa itu lebih aman karena kita bisa diterima daripada tidak.

Lagu This Is Me menjadi puncak bagaimana para orang aneh ini ingin dianggap sama seperti orang lain, bahwa mereka bukan sesuatu yang mengerikan dan menjijikkan, tapi mereka itu sama dengan yang lain. Nuansa lagu This Is Me ini bener bener membuat saya bersemangat kala menyanyikannya sih, hahahaha.

Saya juga belajar bahwa terlalu rakus akan uang justru akan menghancurkan diri sendiri. Barnum yang hanya melihat potensi bisnis dari Lind, akhirnya justru membuat Lind jatuh cinta. 

Langkah apapun yang Barnum pilih akan membawa konsekuensi buruk dalam kehidupan pribadinya. Dia tidak memperhitungkan faktor X kala melihat potensi bisnis dari sosok Lind. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun