Mohon tunggu...
Asaf Yo
Asaf Yo Mohon Tunggu... Guru - mencoba menjadi cahaya

berbagi dan mencari pengetahuan. youtube: asaf yo dan instagram: asafgurusosial

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Hindi Medium: Segala Cara Dilakukan Demi Masuk Sekolah Top India

9 Juli 2021   14:06 Diperbarui: 9 Juli 2021   14:09 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekolah sekolah kaya untuk orang-orang kaya, sehingga Raj begitu terkejut saat dia mengaku pada kepala sekolah DGS bahwa dia melakukan penipuan. Kepala sekolah tidak mencabut hak putrinya sebagai murid, tapi memindahkan anaknya ke jalur miskin. 

Sang kepsek akhirnya menjelaskan fakta yang sebenarnya (dan harus kita pahami) sang kepsek berasal dari keluarga miskin, tapi untuk dianggap dalam kelompok elit ini, dia dahulu rela mengerjakan tugas tugas temannya yang orang kaya, dan kalaupun dia diundang acara teman-temannya, dia akan sendirian tidak dianggap sama sekali. 

Karena itu dia memahami kalau sebenarnya percuma memberikan jatah milik Pia ke anak Prakash. Karena anak-anak miskin akan tersingkir dengan sendirinya. 

Hal yang membuat Raj terkejut dengan kemunafikan itu karena di televisi, sang nyonya Kepsek terlihat sangat mendukung anak-anak miskin untuk bisa sekolah setinggi-tingginya.

Dan ini sangat terhubung dengan saran dari kepala kursus yang melatih Raj dan Mita dengan mengatakan bahwa anak-anak miskin di sekolah kaya, pada umumnya akan tersingkir beberapa tahun kemudian karena memang pergaulan yang sangat berbeda. 

Aku jadi paham bahwa tidak semua kisah hidup seseorang akan dipamerkan di layar televise. Ada hal-hal yang sudah disaring dan tidak perlu diberitahukan ke public.

Pertentangan batin Raj sangat terlihat bagaimana disisi lain dia ingin mendukung istrinya agar Pia tetap di DGS, tapi disisi lain perasaan bersalahnya kepada Prakash dan Tulsi karena anak mereka tidak bisa masuk ke DGS. 

Dan seperti banyak orang kaya, untuk mengurangi rasa bersalahnya, mereka membantu berdonasi di suatu sekolah negeri agar menjadi sekolah yang secara fisik bagus dan layak untuk menempuh pendidikan. 

Bukankah kita juga seperti itu, untuk mengurangi rasa bersalah kita, maka kita beramal yang banyak, dengan pikiran bahwa amal yang banyak bisa membantu mengurangi dosa yang kita lakukan.

Pada akhirnya, kita akan menjadi bertanya pada diri sendiri, apakah untuk menjamin keberhasilan anak kita di kemudian hari, maka anak anak harus menempuh pendidikan di sekolah yang sangat mahal? 

Apakah sekolah mahal sudah pasti menjadi jaminan masa depan mereka? Apalagi di beberapa scene , Mita selalu histeris kalau anaknya berada dalam sekolah/ pergaulan yang tidak benar maka , anaknya saat dewasa akan stress dan menjadi seorang pecandu narkoba. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun