Mohon tunggu...
Asaf Yo
Asaf Yo Mohon Tunggu... Guru - mencoba menjadi cahaya

berbagi dan mencari pengetahuan. youtube: asaf yo dan instagram: asafgurusosial

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Perilaku Badminton Lovers yang Rasis terhadap Pemain Malaysia

8 Maret 2021   21:40 Diperbarui: 8 Maret 2021   21:47 1529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar -- dok. pribadi

Ada yang menyukai badminton? Kalau ada, maka kita berarti satu kelompok. Hahahaha. Kebetulan hari Minggu kemarin baru saja ada final Swiss Open yang finalisnya beragam. 

Saya hanya fokus di final ganda putri saja yaitu antara unggulan ketiga Stoeva sister (gabriela dan Stefany ) melawan ganda dari Malaysia yaitu Pearly Tan dan Tinaah Muralitharan yang berstatus non unggulan. 

Hmmm, walau bukan unggulan tapi di ajang Swiss Open ini mereka berhasil mengalahkan pasangan unggulan 2 di babak semifinal yang juga merupakan rekan senegara mereka, Lee Meng Yean/Chow Mei Kuan.

Dan akhirnya final itu dimenangkan oleh ganda Malaysia dengan strait set 21-19, 21-12. OK, apakah sudah sampai disini? Tentu tidak. Karena seperti biasa, kalau Malaysia yang main, entah kenapa para badminton lovers (BL) Indonesia itu nyinyirnya minta ampun. 

Sepertinya benci buanget dengan para pemain dari Malaysia. Mungkin karena Malaysia sering mengklaim budaya Indonesia, maka Apapun yang dari Malaysia dianggap sesuatu yang buruk.

Dan nyinyiran BL Indonesia tidak sekedar masalah negara itu, tapi juga berkaitan dengan ras para pemain. Sudah bukan hal yang baru bahwa hampir semua pemain-pemain Malaysia itu pasti keturunan Tionghoa. 

Bukan sesuatu yang aneh sih, tapi masalahnya banyak sekali BL yang membawa bawa Ras Tionghoa. Misalnya komen , itu pemain Malaysia atau pemain India/Cina kok para pemainnya semua India dan Cina. 

Apakah para pemain Malaysia mengimpor pemain dari Cina karena kekurangan pemain dari negaranya sendiri. Mereka itu pemain Malaysia atau pemain Cina sih? Dan sejenis itu lah pokoknya.

Entah kenapa saya selalu jadi emosi dengan hal seperti itu. Karena sudah membawa suku bangsa di dalamnya. Langsung biasanya saya nyinyir balik, mengapa harus menghina para pemain Malaysia.

Entah dia keturunan Tionghoa atau keturunan India, tapi mereka adalah warga negara Malaysia, membawa nama Malaysia dan berada di bawah bendera Malaysia. 

Bukan berarti semua BL seperti itu ya, cuma kebetulan selalu ada komen komen yang membawa ras kalau berkaitan dengan Malaysia. Menganggap bahwa para pemain Malaysia itu tidak nasionalis karena masih menggunakan nama Cina/India mereka.

Berbeda dengan para pemain Indonesia keturunan Tionghoa yang menggunakan nama nama lain (saya lebih suka menyebut nama lain karena disebut nama Indonesia juga tidak bisa mengingat kebanyakan justru menggunakan nama barat sebagai nama resmi mereka).

Para BL yang rasis tidak menyadari bahwa saat mereka mengatakan para pemain Malaysia berdasarkan Etnis mereka, di Indonesia juga banyak sekali para pemain badminton yang merupakan keturunan tionghoa. Bukan hanya satu dua, tapi ada banyak para pemain yang merupakan keturunan tionghoa. 

Hal yang membedakan  para pemain Indonesia keturunan Tionghoa di Indonesia dan Malaysia adalah mereka tidak menggunakan nama Tionghoa sebagai nama resmi mereka. 

Sangat berbeda dengan para etnis Tionghoa di Malaysia yang menggunakan nama Cina mereka sebagai nama resmi. Akhirnya hanya dari namanya saja kita langsung bisa menebak mereka itu dari suku apa (dengan mengabaikan factor kawin campur ya).

Sementara itu di Indonesia, para keturunan Tionghoa yang menggunakan nama namadi luar nama Tionghoa,maka seringkali bagi kita juga tidak mengenali apakah mereka benar murni orang tiongha atau sudah mengalami kawin campur leluhurnya. Hal yang akhirnya justru bisa menyamarkan identitas etnis mereka. Peluang untuk mengalami diskriminasi juga akan lebih kecil.

Akhirnya saya serang mereka (para BL tadi) andaikan Orde Baru tidak membuat kebijakan agar para keturunan tionhoa harus melepaskan nama Cina mereka dan menggunakan nama Indonesia, sangat bisa jadi kita juga akan menemukan situasi seperti di Malaysia maupun Singapura. Jojo, Butet, Hendra, Ruseli, Kevin, markus, dan yang lain mungkin akan menggunakan nama Tionghoa mereka. 

OK, mungkin keturunan Tionghoa di Indonesia menggunakan Nama Indonesia, tapi tetap akan menggunakan nama Keluarga mereka yang menjadi identitas etnis mereka seperti yang ada di Malaysia atau Singapura contoh pemain Malaysia yang menggunakan nama barat dan Cina yaitu Aroan Chia, atau Shevon Lai. Biasanya namanya adalah nama barat di bagian depan.

Saya terus berkomentar, Sejarah panjang Indonesia dengan memaksakan keturunan ionghoa untuk mengganti nama Cina mereka dan melarang berbagai kebudayaan Cina muncul di permukaan itu justru menunjukkan proses akulturasi yang terjadi bukan karena terjadi secara damai, tapi terjadi melalui pemaksaan. 

Bahkan Susi Susanti saja haru smembutuhkan waktu lama untuk bisa mendapatkan kewarganegaraan padahal lahir juga di Indonesia.

Jadi, please deh siapapun itu, terkhusus para BL Indonesia yang benci setengah mati dengan Malaysia. Tidak perlu rasis dengan menghina bahwa para pemain mereka adalah pemain India dan Cina, atau pemain Impor. 

Perkataan seperti itu sangat menyakitkan sekali karena mereka adalah warga negara Malaysia. Kebijakan Malaysia juga tidak mewajibkan para warganegaranya dari Etnis India dan Cina untuk mengganti namanya menjadi nama Melayu seperti yang terjadi di Indonesia. 

Ingatlah para BL, saat kamu menghina para pemain Malaysia yang bukan melayu hanya karena mereka masih menggunakan nama India dan Cina , sejatinya kamu juga akan berlaku rasis terhadap etnis yang sama di Indonesia jika kamu mengenal seseorang dari suku tersebut di Indonesia.

Mari menikmati pertandiangan dengan baik tanpa perlu bersikap rasis dengan para pemain Malaysia. Kalau kalah ya kalah, kalau menang ya sudah. 

Namanya olahraga itu pasti ada menang dan kalah. Kalau mengkritik, maka kritiklah sikap para pemain Malaysia (sombong , arogan, dll) bukan menghina dengan membawa bawa nama etnis mereka. Itu sangat menyakitkan sekali. 

Hmmm, sudah tidak sabar untuk segera nonton All England yang dimulai senin minggu depan tanggal 13 Maret besok. 

Semoga pasangan Malaysia ini bisa terus bertaji karena di Thailand kemarin prestasi mereka juga cukup bagus dengan mengalahkan pemain unggulan. Semoga juga para pemain Indonesia bisa Berjaya di All England nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun