Mohon tunggu...
Asaf Yo
Asaf Yo Mohon Tunggu... Guru - mencoba menjadi cahaya

berbagi dan mencari pengetahuan. youtube: asaf yo dan instagram: asafgurusosial

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Wisata Terapi Pengobatan Gara-gara Saraf Kejepit (HNP)

9 Januari 2021   01:00 Diperbarui: 9 Januari 2021   01:43 4945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Nopember saya memesan obat herbal yang saya dapat infonya dari grup bersahabat dari HNP yaitu herbal Oslina Osman (dianggap promosi gak ya, terserah deh kalau dianggap promosi) . Anda bisa cari di facebook atau tanya mbah gugel. Saya pesan dan dikirim obat untuk konsumsi sebulan. Bayarnya? Murah kok , sukarela (tapi anda bisa menghargai sendiri kira kira berapa ya harganya). Bu Oslina juga menyatakan bahwa minum herbal ini juga harus disertai dengan peregangan/ renang untuk penyembuhan, jadi gak cuma minum herbal. Di Bulan Desember saat waktu tes tes dan libur sekolah, itu saya benar benar focus hanya peregangan sendiri tiap saat, berenang bisa saya lakukan sampai 5 kali seminggu (mumpung libur dan waktu kosong dan saya renang di malam hari) serta konsumsi herbal dari oslina Osman pertanggal 24 Nopember.

Pertengahan Desember saya kembali pesan herbal Oslina Osman karena sudah mau habis pertanggal 25 Desember. Dan saya sudah tidak mau lagi terapi terapi karena buang buang duit sih hehehe, jadi saya hanya fisioterapi sendiri (renang, peregangan sendiri) serta konsumsi herbal. Pertengahan Januari 2018 saya mulai mencoba badminton kembali setelah lima bulan berhenti badminton hehehe. Awal Januari saya merasakan diri saya membaik makanya pertengahan Januari saya mulai beranikan diri badminton. Dan akhirnya ya saya badminton lagi. Herbal dari Oslina masih sisa lebih dari setengah bulan mungkin. Tapi yang jelas tidak lagi saya konsumsi karena bulan Januari saya merasa diri ini mulai membaik. Obat herbalnya sendiri akhirnya saya buang di bulan Julikarena sudah tidak mungkin saya konsumsi lagi dan saya merasa sudah cukup baik.

Oh iya, bulan Januari kalau gak salah saya minta rujukan sih ke RS sutomo dari faskes begitu, tapi dari faskes menyarankan ke RS bedah untuk minta rujukan tapi rujukan untuk operasi, kalau untuk second opinion memang gak bisa dikasih rujukan, harus pakai biaya sendiri. Maka saya pakai biaya sendiri. Kondisi saya sudah sangat membaik Cuma penasaran saja. Saya bawa hasil MRI kala itu, katanya sih kalau dilihat dari MRI memang harus operasi gak ada kemungkinan lain, termasuk fisioterapi sekalipun, tapi yang menjelaskan panjang lebar adalah semacam dokter praktik S2 gitu, bukan dokter sarafnya, kalau mau janjian bisa diatur waktu. Karena saya tidak ada waktu longgar dan bisa buang buang waktu ijin kerja ya saya abaikan saja.

Apakah saya sudah sembuh? Saya tidak tahu karena untuk tahu harus pakai MRI sementara kalau MRI sendiri, bayarnya 2.8 juta (ini saya tanya ke petugasnya kalau gak pakai BPJS berapa bayarnya gitu) sementara kalau pakai BPJS jelas tidak mungkin, karena saya tidak ada masalah kok minta MRI, minta MRI harus jelas da nada rujukan dari dokter. Saya pikir saya juga tidak mau MRI lagi karena takutnya malah itu masih menjepit tapi otot saya lebih kuat. Karena pernah baca baca versi dokter (termasuk kata dokter ahli saraf dulu) dia berkata renang tidak akan menyembuhkan karena kondisinya masih akan menjepit namun karena otot nya sudah makin kuat akibat banyak renang maka rasa sakitnya bisa ditekan. Kalau saya mikirnya adalah karena otot otot punggungnya makin kuat maka posisi cairan bisa didorong kembali masuk ke dalam cincin. Ini pemikiran logis saya sebagai orang awam lho, bukan dari kalangan medis.

Mulai februari 2018 hingga awal agustus 2018 saya sudah malas gak pernah lagi peregangan . Renang pun sudah hampir gak pernah. Kalaupun mau renang hanya seminggu sekali itupun juga hanya 20-25 menit, padahal pas dulu dulu lagi sakit sakitnya saraf saya bisa kuat renang hamper 120 menit dan bisa sampai 5 kali seminggu, mungkin karena dulu keinginan saya untuk sembuh sangat besar dan gak ingin operasi jadi tekad yang kuat bikin saya gak terasa bisa renang selama itu dan sesering itu , kalau sekarang disuruh renang 5 kali seminggu, jangankan lima kali, seminggu sekali saja udah malas, kalaupun mau ya paling 40 menit sudah cukup wkwkwkwkw. Saya sekarang mulai kembali badminton seminggu dua kali sejak februari 2018.

Saya merasa saya kena HNP ini karena olahraga terlalu diforsir dan kurang pemanasan makanya saya gak berani terlalu ngoyo badminton dan pemanasan benar benar saya perhatikan agar tidak terulang kembali kasus HNP yah ditambah saya pernah ada riwayat jatuh 5 tahun lalu sih yang mungkin efeknya baru kerasa beberapa tahun kemudian (ini saya bca baca artikel di internet lho)

Bukan berarti sembuh total, kadang kalau lelah atau gimana ada rasa mengganjal di tulang belakang bawah saya, dan itu menjadi penanda saya untuk berhenti dan beristirahat sejenak dan tidak terlalu memaksakan diri. Tapi kalau sekedar untuk beraktivitas normal sih sudah bisa saya lakukan , tidak seperti dulu dimana untuk melakukan apapun gak bisa dan baru bisa beraktivitas sesudah minum obat diklofenak.

Inilah pengalaman saya dari awal hingga akhir, agar bisa menjadi inspirasi. Cara yang saya lakukan belum tentu cocok dengan anda, ini hanya referensi. Sekalian ini saya sertakan contoh foto MRI saya. terimakasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun