Mohon tunggu...
Asaf Yo
Asaf Yo Mohon Tunggu... Guru - mencoba menjadi cahaya

berbagi dan mencari pengetahuan. youtube: asaf yo dan instagram: asafgurusosial

Selanjutnya

Tutup

Film

Gold: Ketika India Pertama Kali juara Hockey di Olimpiade Musim Panas 1948

12 Desember 2020   01:17 Diperbarui: 12 Desember 2020   01:20 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak awal dia sudah diperingatkan oleh kekasihnya saat dia tiba tiba memukuli sepupu sang kekasih karena dikira akan melecehkannya. Dari situ kekasihnya mengingatkan aga hati hati sebelum memukul orang karena saat itu mungkin permintaan maafnya tidak akan ditrima.Tapi tenang saja, dia akhirnya dimainkan oleh Tapan di menit menit terakhir dan mampu membalikkan keadaan setelah Tapan berhasil meyakinkan seluruh pemain atas nama nasioalisme, bukan kepentingan pribadi.

gold-3-5fd3b785d541df43a36e1892.jpg
gold-3-5fd3b785d541df43a36e1892.jpg
Sosok Raghubir sendiri juga cukup menyebalkan, seorang pangeran Raghubir Pratap Singh yang selalu main seorang diri saat bertanding hockey. Sosok yang selalu ingin menjadi sorotan walaupun didukung dengan bakat yang sangatbagus. Mungkin karena dia adalah seorang pangeran yang terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan dengan mudah maka dia juga berupaya untuk selalu menjadi superstar dalam setiap pertandingan. Dan terlihat betapa egoisnya dia kala dia dicoba dipindahkan dari posisi favoritnya, ke posisi lain. Bagaimana dia terus merengek ke Tapan dan Samrat agar dia bisa kembali ke posisi depan tengah agar bisa selalu menjadi pencetak gol.

Samrat dan Tapan memberikan pengetahuan yang umum tapi sangat penting di film ini, bahwa bermain dalam tim maka harus sangat mengandalkan kerjasama, bukan ingin menjadi seorang superstar seperti yang dilakukan oleh Raghubir. Kerjasama ini terus ditekankan terutama saat mereka berlatih di biara Buddha , karena Tapan dan Samrat melihat bagaimana para anggota tim cenderung berkelompok sesuai asal daerah mereka yang kalau terus dibiarkan akan berbahaya bagi kerjasama tim.

Sosok Mehta sendiri adalah sosok yang menyebalkan. Bagaimana dia menjebak Tapan agar tidak ikut ke London dengan cara membuat dia mabuk sehingga Tapan melakukan tindakan --tindakan gila di pesta tersebut. Yah , Tapan memang seorang pemabuk dan itu juga yang memuat dia dipecat dari beberapa pekerjaannya yang terakhir. Akhirnya Mehta lah yang menjadi manajer tim Hockey India menggantikan Tapan.

Begitu juga saat sudah sampai di London, Mehta tidak menggubris para pemain yang ingin dirinya untuk protes terhadap panitia karena menggabungkan India dan Pakistan dalam satu grup agar hanya salah satu dari mereka saja yang sampai di semifinal. Mehta memiliki sikap arogan dan merasa dia sudah tahu semua sehingga dia tidak mau mendengarkan para pemain India. Akhirnya diadibenci oleh seluruh pemain India (untung saja Tapan Datang ke London tepat pada waktunya, walau tentu saja mengejutkan Mehta)

Film ini rencananya akan dibuat biografi atas sosok Balbir Singh Sr, pemain hockey legendaris india yangmenjadi pemain India saat india memenangkan emas pertama di olimpiade tahun 1948, walau tidak jadi sih. Di kisah aslinya tim India menang 4-0 melawan Inggris, tapi karena ini dibuat film, agar kesan dramatisnya lebih kerasa maka kemenangan tim india adalah 5-4. Agar para actor bisa bermain hoki cukup baik, maka didatangkanlah para pemain hockey professional india yaitu Yuvraj Valmiki dan Sandeep Singh untuk melatih para actor tersebut.

dari film ini saya belajar beberapa point penting:

1. kalau bekerja sesuai dengan passion itu semangat banget tapi kalau tidak sesuai passion, kayak ada yang kurang

2. kebiasaan buruk kalau dibiarkan akan menjadi senjata ampuh untuk diserang

3. untuk meraih kemenangan , maka kerjasama tim harus dilakukan dan mengesampingkan ego maupun perbedaan SARA

4.tidak semua orang menyukai kita, bahkan akan ada orang yang iri dengan kesuksesan kita dan mencari cara untuk menjatuhkan kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun