Mohon tunggu...
Asaf Yo
Asaf Yo Mohon Tunggu... Guru - mencoba menjadi cahaya

berbagi dan mencari pengetahuan. youtube: asaf yo dan instagram: asafgurusosial

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Manjhi", Pria India Kasta Bawah yang Membelah Gunung

8 Desember 2020   19:14 Diperbarui: 9 Desember 2020   15:52 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang anda tahu tentang Taj Mahal? Sekedar kuburan ? tempat wisata di India? Atau apalagi? Taj Mahal, adalah suatu kuburan yang dibuat oleh seorang raja Shah Jehan untuk istrinya Mumtaz Mahal. Nah, film ini juga merupakan bukti kisah cinta seorang suami terhadap mendiang istrinya dalam bentuk lain. Tidak dengan membuat bangunan makam yang indah, tapi membuat karya lain yang bisa digunakan oleh banyak orang.

Film ini berjudul Manjhi, the mountain man, diambil dari tokoh utamanya yang dirilis pada tahun 2015. Film ini diambil dari kisah nyata yang menceritakan Sosok Dashrath Manjhi dalam membelah sebuah gunung yang memisahkan desanya dengan kota terdekat Waziganj dan para pemainnya bukanlah sosok sosok yang terkenal di sana. Pemain utamanya adalah Nawazuddin Siddiqui dan Radhika Apte serta disutradarai oleh Ketan Mehta.

Manjhi melakukan tindakan gila dan dianggap sinting oleh penduduk desa setelah dia berniat membelah gunung yang menghalangi akses desanya menuju ke kota terdekat. Jika penduduk desa mau ke kota maka mereka harus mengitari deretan gunung sehingga jaraknya menjadi jauh. Jarak Gehlore dengan Waziganj hanya 4 mil, tapi untuk mencapai kesana , penduduk harus menempuh jarak 40 mil mengitari bukit/gunung tersebut.

Pada saat istrinya, Paguniya yang sedang hamil anak kedua naik gunung untuk mengantarkan makanan pada suaminya yang mengolah ladang di sisi gunung lain, dia terjatuh. AKhirnya Manjhi membawa Istrinya dengan menggunakan tandu untuk ke kota, tapi nahas, istrinya tidak tertolong (walau anak keduanya, perempuan  bisa lahir dengan selamat).

Sejak itu Manjhi langsung berniat untuk membelah gunung agar tidak ada lagi penduduk di desanya yang bernasib sama seperti istrinya dan agar dapat memperpendek waktu dan jarak tempuh ke kota terdekat. Butuh waktu 22 tahun bagi Manjhi untuk membelah gunung tersebut dengan lebar 9 meter dan jarak 100 meter. Hal yang awalnya dianggap mustahil namun ternyata menjadi kenyataan (mengingat dia membelah bukit hanya dengan pemukul batu saja).

Karakter Manjhi sendiri sejak awal memang digambarkan sebagai pria pemberani, keras kepala, dan tidak pantang menyerang. Dia Lahir dari kasta bawah masyarakat di Desa Gelhore Bihar, India. Dia berasal dari kasta terendah, kasta Moosahar atau pemakan tikus.  Belum lagi  sewaktu ayahnya yang terjerat hutang pada tuan tanah menyerahkan dia untuk jadi budak, tapi dia melarikan diri ke Dalbard menjadi buruh tambang (tujuh tahun kemudian baru balik ke Gehlore). Sifat pemberani Manjhi juga ditunjukkan kala dia berani kawin lari dengan Paguniya yang akan dinikahkan dengan pria lain yang lebih mapan.

Contoh Sifat keras kepalanya adalah saat semua penduduk desa melakukan migrasi ke daerah lain karena musim kemarau terjadi begitu parah sehingga sumber-sumber air mengering. Dia tetap bertahan di desa itu walau harus memakan rerumputan.

Ada beberapa adegan lain yang mungkin saya tidak akan melakukannya, Adegan dimana Manjhi harus jalan kaki dari Bihar ke New Delhi dengan jarak 1300 km hanya karena tidak memiliki tiket (tapi sedihnya saat sampai di istana negara, dia tidak berhasil menemui Perdana menteri india ). Atau adegan saat dia sampai di desanya dia memeluk tuan tanah dengan alasan saat itu ada undang-undang kesetaraan untuk semua kasta (dan dia dengan naifnya langsung memeluk tuan tanah dan berakibat langsung dihajar deh)

Film ini bersetting dari tahun awal 1960 (saat dimulainya membelah gunung) dan maju mundur alurnya .Situasi dimana India baru merdeka, hubungan antara tuan tanah dan rakyat yang seperti tidak tersentuh. 

Tuan tanah yang terbiasa menindas masyarakat dan juga anak anak mereka sejak kecil sudah dididik untuk menjadi sama seperti mereka. Ditambah lagi situasi Desa gehlore yang tidak ada jalan, sekolah maupun rumah sakit karena sangat terisolir. Situasi ini mendapat balasan di tahun 1969 saat ada gerakan revolusioner yang memancung tuan tanah di desa Gehlore, karena ingin menerapkan hukum kesetaraan yang belum diterapkan sepenuhnya di sana. Banjir darah terjadi di desa itu, termasuk ayah Manjhi sebagai korban. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun