Mohon tunggu...
Asaf Yo
Asaf Yo Mohon Tunggu... Guru - mencoba menjadi cahaya

berbagi dan mencari pengetahuan. youtube: asaf yo dan instagram: asafgurusosial

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Winnetou Sang Kepala Suku Apache

6 Januari 2015   16:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:43 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul Buku: Winnetou I

Pengarang: Karl May

Penerbit: pustaka primatama, Jakarta

Tahun terbit: cetakan ke empat , Maret 2005

Jumlah halaman: 542 halaman

[caption id="attachment_345047" align="aligncenter" width="150" caption="tokowinnetou.com"][/caption]

Akhirnya saya bisa menyelesaikan novel ini juga, novel petualangan yang hanya selalu saya dengar dari orang lain bagaimana imajinasi yang sangat luar biasa dari sang pengarang walau dia tidak pernah mendatangi tempat tersebut.

Novel inimenceritakan tentang seorang gern horn atau saya yang merupakan karakter alter ego sang pengarang sendiri, mendatangi daerah barat atau yang disebut juga daerah daerah West. Bermulai dari mengajar di St. Lucia, kemudian berlanjut menjadi seorang tukang surveyor untuk mengukur tanah dalam rangka rencana pemasangan rel kereta api.

Rel ini menjadi sangat berbahaya karena melawati tanah orang Indian, hal ini diperparah lagi dengan situasi kerja di yang tidak baik, motivasi kerja disekeliling greenhorn yang sangat lemah dan hanya mabuk mabukan, sementara Karl sendirian yang bekerja. Pekerjaan harus dilakukan dengan cepat karena sebentar lagi akan musim bison yang pasti aka mengundang para suku Indian untuk mendatangi tempat tersebut.

Kelompok terebut tidak dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya, sehingga akhirnya bertemu dengan kelompok suku Apache. Akibat kebodohan salah satu tokoh yang bernama rattler yang menembah mati seorang tokoh kulit putih Indian yang sangat dihormati bernama klekih petra, maka kelompok itu dalam bahaya besar karena suku apache pasti akan membunuh mereka.

Disisi yang bersamaan muncul suku Kiowa, suku Indian perompak, dengan kecerdikan karl, maka dia berusaha mengadu domba antara iowa dan apache, untuk menyelematkan mereka. Tapi pada saat perjalanan menuju ke kota untuk kembali, ada kelompok yang mengincar ketua suku apache dan winetou karena mereka pasti mengetahui rahasia emas yang mereka punya.

Kelompok itu yang dipimpin Santer akhirnya membunuh intschu Tschunadan Nscho Tschi, ayah dan saudara perempuan Winnetau. Akhirnya Winnetau memburu Santer, disisi lain, Santer akhirnya mencari perlindungan di suku Kiowa yang masih dendam dengan Apache dan karl karena kepala suku mereka, Tangua telah dibuat cacat oleh Karl, sementara Kiowa harus memberikan banyak kuda untuk membebaskan Tangua dari Apache.

Karl dan Winnetau akhirnya menangkap anak Tangua, PIda, untuk mencoba membebaskan Sam Hawken, seorang west man yang merupakan teman baik Karl, disamping juga untuk menangkap Santer. Bagaimana akhirnya? Apakah Santer bisa ditangkap ? apakah Karl yang akhirnya mendapat julukan Old Shatterhand , bisa membebaskan Sam Hawkens? Silahkan baca sendiri.

Membaca novel ini benar benar seperti berada di daerah west yang liar, dengan sedikit kosakata Indian. Imajinasi pengarang benar benar luar biasa, padahal sang pengarang sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki di kawasan West. Dia hanya mengandalkan berbagai literature mengenai daerah West semata.

Karl May juga menjelaskan beragai kebudayaan dan cara hidup orang Indian, disamping juga cara pemikiran orang barat kala itu terhadap tanah Amerika dan juga orang Indian. Dan membacanya juga membikin trenyuh bagaimana karl memaparkan terjadi genosida secara menyelubung, orang barat yang merasa dirinya beradab menghancurkan dan membunuh orang Indian secara tidak langsung, tapi disisi lain menjelaskan bagaimana indahnya agama yang mereka anut, agama yang mengajarkan tentang cinta kasih, dua hal yang sangat paradox.

Cara bertuturnya begitu detail dan membuat kita tidak akan bosan dengan membacanya,. Bagi yang ingin berpetualang di daerah west jaman dulu, maka novel ini sangat layak untuk dibaca. Bagi yang sudah pernah membaca, maka novel ini bisa menjadi pengingat cerita di masa kecil, selamat menikmati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun