Sore ini senja kembali datang, sama seperti sebelumnya, namun yang membedakan adalah kamu tidak ada disisiku untuk melihat senja itu datang, hanya kesunyian ini yang menemaniku melihat senja, merasa kehilangan ? pasti , dalam batinku yang ku tanam adalah wajahmu, dalam sukma ragaku, yang ku tanam adalah hatimu.
Kalau dilihat lihat kamu memang adalah individu yang egois, datang karena kamu sedang merasa sepi dan pergi saat dimana aku sedang membutuhkannya, namun entah mengapa seberapa kamu egois, seberapa kamu memberikan ku perih dan luka, yang ada hanya cintaku semakin kuat dan kuat.
Dulu kamu sering berbicara denganku melepas penatmu, melepas kisahmu kepadaku, namun ketika kamu berpikir penatmu sudah teratasi, malah kamu meninggalkanku.Â
Maafkan diriku yang ceroboh ini, maafkan diriku yang seperti anak kecil ini. Aku hanya menghela nafas dan berdoa didalam diam agar kamu kelak mendapatkan apa yang kamu inginkan, aku sadar aku tidak berhak atas cintaku terhadapmu, aku sadar aku hanyalah manusia biasa yang tidak mampu membuatmu bahagia.Â
Aku pernah mendengar satu frasa bahwa titik tertinggi didalam mencintai adalah mengikhlaskan. Namun aku ingin bertanya pada diriku sendiri apakah aku mampu untuk mengikhlaskanmu ? mengikhlaskan segala kenangan yang pernah ada diantara kita, sebentar memang antara kita berdua, namun kenangan yang ada terhadapku tidak mampu ku ikhlaskan. Yang ada hanyalah sekarang adalah aku hanya bisa menggenggam kenangan yang tersisa antara kamu dan aku, sampai kamu yakin kamu akan kembali kepadaku lagi. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI