Mohon tunggu...
Juan Anthonio Salas
Juan Anthonio Salas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang pencinta tulisan, gunung dan senja serta kopi, menikmati hidup dengan cara tersendiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Capek Aja

9 November 2022   08:31 Diperbarui: 9 November 2022   08:34 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadangkala kita merasa hidup kita indah, dan kadangkala pula kita merasa hidup kita sedih, dan ada saat kita merasa dimana kita mengalami kesendirian. Capek ? iya, satu kata mengandung banyak makna. Terkadang kita sampai merasa dimana kita mengalami kesendirian tanpa dihibur satu seorang pun. Bahkan terkadang kita merasa, semua orang diluar sana hanyalah figur pendamping yang mampir disetiap rangkaian cerita kita. Dan kita sebagai pemeran utama mengganggap diri kita hanyalah sebuah individu yang mencoba berperan didalam cerita namun tanpa adanya pemeran kedua. 

Egois ? ingin menyalahkan keadaan ? Tentu ! , aku hanya ingin bilang bahwa terkadang kita bukannya ingin terus menyalahkan keadaan, namun figur lain belum tentu merasakan hal yang sama dengan kita sebagai pemeran utama ini, dan figur lain ini tidak berada di bahtera kapal yang sama dengan kita. 

Egois ? ingin menyalahkan keadaan ? Tentu ! , aku hanya ingin bilang bahwa terkadang kita bukannya ingin terus menyalahkan keadaan, namun figur lain belum tentu merasakan hal yang sama dengan kita sebagai pemeran utama ini, dan figur lain ini tidak berada di bahtera kapal yang sama dengan kita. 

Ingin hati ini berteriak sekencang mungkin kepada Tuhan, kenapa Tuhan ,kenapa dan kenapa ! , namun terbesit dipikiran apakah ini hanyalah sebuah percobaan terhadap kita agar semakin tegar ? apakah Tuhan ingin kita jauh lebih sekuat yang Dia inginkan ? . Terkadang tak lupa untuk selalu bersyukur apapun yang terjadi , tapi terkadang kita tentu merasakan hal yang sangat susah dimana untuk bersyukur dengan kondisi yang tidak kita inginkan. 

Ingin hati ini berteriak sekencang mungkin kepada Tuhan, kenapa Tuhan ,kenapa dan kenapa ! , namun terbesit dipikiran apakah ini hanyalah sebuah percobaan terhadap kita agar semakin tegar ? apakah Tuhan ingin kita jauh lebih sekuat yang Dia inginkan ? . Terkadang tak lupa untuk selalu bersyukur apapun yang terjadi , tapi terkadang kita tentu merasakan hal yang sangat susah dimana untuk bersyukur dengan kondisi yang tidak kita inginkan. 

Ingin rasanya berteriak sekencang mungkin hanya untuk menenangkan fikiran yang capek ini, ingin rasanya meluapkan semua kemarahan yang ada terhadap semesta, sakit, perih, kecewa ? pasti ! , sebagai seorang individu yang tidak ingin menunjukan keasliannya, hanya bisa menunjukan senyum palsu yang ada, hanya bisa berkata bahwa "aku baik baik aja kok", 5 kata kepalsuan yang ada didalam diri kita sendiri. "Dewasa" sebuah kata ini muncul sebagai pelindung dikala semua yang dilakukan hanyalah menunjukan bahwa kita baik baik saja, dan kuat, tidak ingin mereka tahu bahwa kita sedang sedih, kecewa, pahit, dan kesal.

"Aku menyerah ingin mati saja" , kadang terbesit dipikiran kita bahwa apalah gunanya kita hidup jika kita hanya menjadi individu pemeran utama dan tanpa adanya pemeran kedua. Capek ? iya ! , capek fikiran, capek tenaga, bahkan ketika kita udah menyerah masih saja terasa capek, haha mengherankan. "

Alasan untuk kita bertahan sampai saat ini adalah orang tua kita, bukan diri kita sendiri, orang tua yang rela berjeri lelah bagi kita. Rela menyingkirkan keegoisan mereka hanya demi kita. Alasan untuk kita tidak ingin menyerah juga adalah orang tua kita, walaupun perih dan sakit ketika menerima keadaan ini , namun kita harus yakin dimana akan adanya harapan, harapan orang tua kita , harapan untuk memberikan kita semangat, semangat untuk menjalani hidup , semangat untuk kita semua !  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun