Mohon tunggu...
Juana Irma
Juana Irma Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Hobi saya nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori emotional inteligence

19 Januari 2025   12:30 Diperbarui: 19 Januari 2025   12:30 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Daniel Goleman adalah seorang psikolog dan penulis yang terkenal karena memperkenalkan konsep emotional intelligence (EI) atau kecerdasan emosional kepada audiens yang lebih luas melalui bukunya yang berjudul "Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ". Dalam buku tersebut, Goleman menjelaskan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk memahami, mengelola, dan mengendalikan emosi diri sendiri serta memahami emosi orang lain. Berikut adalah ringkasan teori kecerdasan emosional dari Goleman:

Komponen Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence)
Goleman membagi kecerdasan emosional menjadi lima komponen utama:

Kesadaran Diri (Self-Awareness):
Kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi diri sendiri. Hal ini melibatkan evaluasi terhadap perasaan, kekuatan, kelemahan, dan dampaknya terhadap orang lain.
Pengendalian Diri (Self-Regulation):
Kemampuan untuk mengendalikan emosi dan dorongan negatif, serta menjaga keseimbangan emosi. Orang dengan pengendalian diri yang baik dapat tetap tenang dan rasional dalam situasi sulit.
Motivasi (Motivation):
Dorongan intrinsik untuk mencapai tujuan, melampaui ekspektasi, dan terus belajar meskipun ada rintangan. Orang dengan motivasi tinggi biasanya memiliki komitmen kuat terhadap tujuan mereka.
Empati (Empathy):
Kemampuan untuk memahami perasaan, kebutuhan, dan perspektif orang lain. Empati membantu seseorang membangun hubungan yang lebih baik dan membuat keputusan yang mempertimbangkan kepentingan orang lain.
Keterampilan Sosial (Social Skills):
Kemampuan untuk menjalin hubungan yang baik, memimpin, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik. Keterampilan ini penting untuk membangun jaringan dan memengaruhi orang lain secara positif.
Kecerdasan Emosional vs. IQ
Goleman berpendapat bahwa kecerdasan emosional lebih penting daripada IQ dalam menentukan kesuksesan seseorang, terutama dalam hubungan sosial dan pekerjaan. Orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi cenderung lebih berhasil dalam kolaborasi, kepemimpinan, dan komunikasi dibandingkan mereka yang hanya mengandalkan kecerdasan intelektual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun