Mohon tunggu...
Juana Irma
Juana Irma Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Hobi saya nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori belajar sosial Albert Bandura

17 Januari 2025   19:06 Diperbarui: 17 Januari 2025   19:06 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Implementasi Teori Belajar Sosial dalam Pandangan Albert Bandura dan Lev Vygotsky
Articles
A. Konsep Teori Belajar Humanisme

Konsep motivasi belajar berkaitan erat dengan prinsip bahwa perilaku yang memperoleh penguatan (reinforcement) di masa lalu lebih memiliki kemungkinan diulang dibandingkan dengan perilaku yang tidak memperoleh penguatan atau perilaku yang terkena hukuman (punishment).  Pada kenyataannya, konsep motivasi belajar dan penganut teori perilaku lebih memfokuskan pada seberapa jauh siswa telah belajar untuk mengerjakan pekerjaan sekolah dalam rangka mendapatkan hasil yang diinginkan (Bandura, 1977).

Pada Pendidikan modern penganut teori konstruktivisme memperluas fokus pembelajaran individual ke dimensi pembelajaran kolaboratif dan sosial. Konstruktivisme sosial bisa dipandang sebagai perpaduan antara aspek-aspek dari karya Piaget dengan karya Bruner dan karya Albert Bandura dengan Vygotsky. Istilah Konstruktivisme komunal dikenalkan oleh Bryn Holmes di tahun 2001.  Pada model ini, “siswa tidak hanya mengikuti pembelajaran seperti halnya air mengalir melalui saringan namun membiarkan mereka membentuk dirinya (Santrock, 2008).” Pada perkembangannya munculah istilah Teori Belajar Sosial. Pijakan awal teori belajar sosial adalah bahwa manusia belajar melalui pengamatannya (observation) terhadap perilaku orang lain (Santrock, 2008).

Meskipun Classical dan Operant Conditioning dalam hal-hal tertentu masih merupakan tipe penting dari belajar, namun orang belajar tentang sebagian besar apa yang ia ketahui melalui aktivitas observasi (Santrock, 2008).  Belajar melalui pengamatan berbeda dari Classical dan Operant conditioning karena tidak membutuhkan pengalaman personal langsung dengan stimulus, penguatan, maupun hukuman. Belajar melalui pengamatan secara sederhana melibatkan pengamatan perilaku orang lain, yang disebut model, dan kemudian meniru perilaku model tersebut.

Baik anak-anak maupun orang dewasa, belajar banyak hal dari pengamatan dan imitasi (peniruan). Hal ini terlihat misalnya ketika anak muda belajar bahasa, keterampilan sosial, kebiasaan, dan banyak perilaku lain dengan cara mengamati orang tuanya atau anak yang lebih dewasa lainnya. Banyak orang belajar akademik, atletik, dan keterampilan musik dengan mengamati dan kemudian menirukan.  Menurut psikolog Amerika Serikat kelahiran Kanada yaitu Albert Bandura (dalam Ahmad, 2012), menyatakan bahwa belajar melalui pengamatan merupakan tipe belajar yang memainkan peran penting dalam  perkembangan  kepribadian anak.

Pandangan Albert Bandura Terhadap Teori Humanisme
Teori belajar sosial dikenalkan oleh Albert Bandura, menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Menurut Bandura, Teori belajar sosial sering disebut sebagai jembatan antara teori behavioristik dan kognitivistik karena meliputi perhatian, memori, dan motivasi (Bandura, A., 1977). Teori belajar sosial menjelaskan bahwa perilaku manusia mempunyai interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku, dan pengaruh lingkungan. Kebanyakan perilaku manusia dipelajari observasional melalui pemodelan yaitu dari mengamati orang lain. Kemudian hasilnya berfungsi sebagai panduan untuk bertindak. Berbeda dengan teori perkembangan anak lainnya, Albert Bandura menganggap setiap anak tetap bisa belajar hal baru meski tidak melakukannya secara langsung. Syaratnya, anak sudah pernah melihat orang lain melakukannya, terlepas apapun medianya (Bandura, A., 1977). Di sinilah peran elemen sosial, bahwa seseorang bisa belajar informasi dan perilaku baru dengan melihat orang lain melakukannya.

Teori Social Learning dapat menjadi jawaban atas celah dari teori-teori belajar lainnya. pada teori ini, terdapat 3 konsep yang menjadi dasar (Santrock, 2008), yaitu:

Manusia bisa belajar lewat observasi
Kondisi mental berperan penting dalam proses pembelajaran
Belajar sesuatu tidak menjamin perubahan perilaku
Menurut Albert Bandura (dalam Ahmad, 2012), sebagian besar perilaku manusia dipelajari secara observatif lewat modeling, sehingga dengan melihat bagaimana orang lain berperilaku, maka akan muncul konsep baru yang dipercaya menjadi cara bertindak yang tepat. Berikut ini cara agar teori sosial dapat berjalan efektif pada pembelajaran yaitu:

Perhatian
Anak harus memberikan atensi atau perhatian. Apapun yang mengalihkan perhatian akan berdampak buruk pada proses pembelajaran sosial.

Retensi
Kemampuan untuk menyimpan informasi juga penting. Ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap hal ini, utamanya adalah kemampuan untuk menyerap hal-hal baru.

Reproduksi
Setelah memberikan perhatian kemudian menyimpannya, tiba saatnya untuk melakukan tindakan yang telah dipelajari. Inilah peran penting dari latihan, sehingga perilaku akan semakin terasah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun