Mohon tunggu...
Juan Karnadi
Juan Karnadi Mohon Tunggu... Penulis - Always Be Helping, Caring, and Loving

Universitas Indonesia Fakultas Teknik Program Studi Teknik Komputer | Digital & Publikasi Yayasan Bayi Prematur Indonesia | Content Creator, Content Writer & Web Developer Sedekah Buku Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membumikan Pendidikan

21 Maret 2015   10:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:20 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Demi tercapainya tujuan hakiki dari pendidikan, maka segala daya upaya perlu dilakukan untuk memperbaharui pendidikan kita agar tidak terjebak dalam disorientasi yang mengarah pada sinisme, sektarianisme, pragmatisme, agitasi, stereotype, kecenderungan mengambil jalan pintas, dan hal-hal destruktif lainnya. Perlu lebih dari sekedar pelatihan, yakni penempaan. Dan itu harus dimulai sedini mungkin, dimulai dari sekarang. Dari hal yang sederhana, sampai yang pelik. Minimal ada tekad dan kemauan kuat yang datang dari diri sendiri.

Di sisi lain, guru bisa menyiasati penempaan daya pikir dengan menstimulus semangat berpikir murid didiknya lewat beragam cara. Tentu saja ini tidak dapat dilakukan tanpa ada pengenalan serta pendekatan secara personal yang lebih jauh terhadap tiap murid didik. Di samping itu, guru sebagai pendidik juga dituntut untuk konsisten –terlebih persisten- dalam menyampaikan setiap nilai virtue yang ada. Tidak hanya sekedar bicara, melainkan juga menjalankan apa yang diucapkan. Buat apa, misalnya, gembar gembor mendengungkan tentang self-discipline, tetapi untuk mendisiplinkan diri saja tidak mampu. Hal yang demikian tidak hanya menjadi kewajiban murid, tapi juga guru dan seluruh stakeholder.

Dan yang terpenting, setiap murid didik harus dibekali nilai-nilai kehidupan (life values) agar menjadi manusia yang utuh, beretika, tidak sempit dan picik, mampu mengendalikan diri, serta berelasi baik dengan orang lain. Ya. Mereka harus belajar untuk menempa diri mereka sendiri, menjadi sesuatu yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Sebab kelak, merekalah yang akan menjadi penentu bagi masa depan, dan sejarah bangsa kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun