Pasar Rakyat tidak akan bertahan tanpa adanya penjual-pembeli, itu benar. Peran keduanya sangat vital untuk membuat pasar rakyat tetap hidup, tapi bukan hanya peran mereka saja yang diharapakan ada. Setidaknya ada 3 peran yang perlu disorot disini. Pertama, mengenai peran penjual-pembeli. Saat ini modernisasi pembangunan pasar rakyat telah dilakukan, untuk itu seyogyanya penjual harus mendukung program tersebut. Dengan keluhan pembeli terhadap kondisi pasar yang tidak layak dan tidak mendukung, maka tidak ada salahnya jika penjual menyatakan kesediaannya untuk mendukung modernisasi infrastruktur pasar rakyat.
Di sisi pembeli, pemahaman akan pentingnya pasar rakyat sedari dini harus diterapkan, mulai dari memahami bahwa kualitas produk pasar rakyat tidak kalah dengan pasar modern, menanamkan pemahaman kepada anak, keluarga hingga teman bahwa pasar rakyat merupakan media pembelajaran multikultural, serta bertindak bijak bahwa pasar rakyat menyajikan kemasan tradisional yang bisa menjaga keutuhan barang dagangan.
Kedua, perlunya Peran Pemerintah terhadap tumbuh kembangnya pasar rakyat, terutama terkait kebijakan yang pro pasar rakyat, sejauh ini ada beberapa kebijakan yang sudah dijalankan, salah satunya adanya Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, salah satu pasalnya ada dukungan Pemerintah untuk menata kembali fungsi dan lokasi Pasar Rakyat. Namun perlu dicermati, penataan tentu tidak berjalan maksimal kalau tidak didukung aktivitas penjual-pembeli dan masyarakat umum.
Begitu juga ketika pasar rakyat ini diusulkan untuk ditetapkan sebagai Hari Pasar Rakyat Nasional, apresiasi positif jelas akan bersambut. Pasar rakyat merupakan pesan budaya lintas generasi, banyak pertukaran nilai multikultural yang terjadi. Dengan momentum hari nasional, pasti keterlibatan masyarakat umum secara langsung terhadap pasar rakyat bisa berjalan, jadi disini sudah terlihat bahwa betapa pentingnya pasar rakyat, pertukaran hingga pembelajaran budaya local bisa terjadi melalui pasar rakyat dan pemahaman yang harus disadari bukan lagi soal bersih tidaknya pasar rakyat tapi betapa vitalnya peran pasar rakyat sebagai media transfer budaya multikultural, dengan adanya hari nasional pasar rakyat euforia transfer multicultural akan dirasakan semua tanpa terkecuali, jika hal ini terjadi berulang tiap tahun maka Pasar Rakyat akan hidup hingga akhir hayat.