Mohon tunggu...
Joko Suwarno
Joko Suwarno Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Berilmu untuk menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jalan Panjang Untuk Ke Ibukota Provinsi

1 Februari 2014   04:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:16 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1390864150158467506

hasil screenshot google maps

Pernah melakukan perjalanan yang jauh? Pasti sudah ada yang pernah melakukannya dan ada belum. Pada Posting kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya menuju ke Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, Palangka Raya. Menurut cerita luas Provinsi Kalimantan Tengah satu setengah kalinya Pulau Jawa (waow... kerennnnn). Ya... satu provinsi bisa 1,5 kali pulau, tetapi masalah jumlah penduduk, masih jauh lebih sesak penduduk di Jawa lah....

Senin kemarin, tanggal 27 Januari 2014, saya berkesempatan untuk jalan-jalan ke Palangka Raya untuk mengikuti TOT yang adakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi. Dulu pada tahun 2011 saya pernah ke Palangka Raya mengendari sepeda motor bebek bersama seorang teman. Diperlukan waktu yang lumayan lama untuk sampai ke tujuan, lebih kurang 8 jam. Hal itu disebabkan musim hujan dan saya belum pernah melakukan perjalanan sejauh itu dengan sepeda motor. Saya jadi kapok untuk naik motor ke Palangka Raya.

Kemarin, setelah sampai di tempat TOT, saya memanfaat google maps untuk mengetahui berapa sih jarak tempat tinggal saya ke Palangka Raya, ternyata lebih kurang 350 kilometer. Jarak tempuh yang belum pernah saya bayangkan sebelum. Ya... Itulah perjuangan kami untuk menuntut ilmu ke ibukota provinsi.

Selama perjalanan, saya melihat bekas-bekas kebakaran hutan yang baru saja terjadi. Maklum, di sini sudah 2 mingguan lebih tidak ada hujan, mungkin hujannya di kirim ke Jawa semua, terutama ke Jakarta. Kalimantan yang diharapkan bisa menjadi paru-pari dunia sepertinya hanya hisapan jempol saja. Hutan hanya bersisa untuk kawasan hutan lindung saja, yang lainnya telah gundul. Sedih melihat kenyataan yang demikian, menambah kelelahan perjalanan jauh ini.

Semoga ada tindakan nyata yang dapat menyelamatkan hutan Kalimantan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun