Mohon tunggu...
Jasmine Humaira
Jasmine Humaira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswi

Mahasiswi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Leading Strategic Conversations dalam Organisasi

5 Agustus 2021   09:58 Diperbarui: 5 Agustus 2021   10:26 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap hari tentunya kita melakukan komunikasi, karena komunikasi adalah aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi tentu membantu dalam slaing berhubungan datu sama lain baik. 

Komunikasi sangatlah penting, komunikasi membentuk system sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, maka dari itu komunikasi dan manusia merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan. 

Komunikasi adalah proses dimana informasi dan pemahaman ditransfer antara pengirim dan penerima (Daft, 2018).  Komunikasi adalah proses atau tindakan penyampaian pesan (message) dari pengirim (sender) ke penerima (receiver), melalui suatu medium (channel) yang biasa mengalami gangguan (noice). 

Proses pengiriman, penerimaan, dan umpan balik yang berkelanjutan untuk menguji pemahaman mendasari komunikasi manajemen dan kepemimpinan.

Leading Strategic Conversations 

Strategic Conversations merupakan komunikasi yang terjadi lintas batas dan tingkat hierarki tentang visi kelompok atau organisasi, tema strategis kritis, dan nilai-nilai yang dapat membantu mencapai hasil yang diinginkan. Untuk terciptanya percakapan/komunikasi yang strategis pemimpin perlu melakukan hal-hal sebagai berikut:

1) Bertanya/mengajukan pertanyaan dan secara aktif untuk mendengarkan orang lain, memahami sikap mereka serta nilai, kebutuhan, tujuan pribasi serta keinginan mereka.

2) Menggarisbawahi strategis utama yang berkaitan dengan keberhasilan organisasi

3) Memilih saluran komunikasi yang tepat dan memfasilitasi dialog.

Creating an Open Communication Climate

Open Communication artinya berbagi atas semua jenis informasi yang berkaitan dengan organisasi. Open communication atau keterbukaan komunikasi merupakan hal yang bertentangan dengan aliran tradisional. Maksudnya, kalau biasanya informasi itu mengalir dari atas ke bawah atau hanya satu arah saja (supervisor ke karyawan). 

Tetapi pemimpin yang baik pastinya menginginkan komunikasi dari segala arah tentu ini akan membuat organisasi lebih efektif dan pemimpin bisa mendengar/mengetahui apa yang dikatakan oleh pengikutnya, yang artinya organisasi memperoleh manfaat dari semua pikiran karyawan nya. 

Untuk membangun Open Communication Climate, para pemimpin harus mendobrak batas-batas hierarkis dan departemen konvensional yang mungkin menjadi penghalang komunikasi, memungkinkan mereka untuk menyampaikan kesadaran dan komitmen yang lebih kuat dengan visi, tujuan, dan nilai organisasi.

Asking Question

Megajukan pertanyaan tentunya mengutungkan baik bagi pemimpin dan pengikut dalam banyak cara. Pertanyaan yang mendorong bisa membuat manusia untuk berpikir dan memberdayakan mereka untuk menemukan jawaban, membantu membangun sikap yang positif dan pengikut memiliki kepercayaan diri. 

Dengan mengajukan pertanyaan daripada memberikan jawaban memancing pemikiran kritis dan mengarah pada pembelajaran yang lebih dalam.  

Selain itu, mengajukan pertanyaan menunjukkan bahwa para pemimpin peduli tentang pengikut secara individual, nilai pendapat dan pengetahuan pengikut, terbuka untuk ide-ide baru, dan memiliki keyakinan bahwa para pengikut ingin berkontribusi dalam organisasi, yang membantu untuk membangun hubungan saling percaya dan saling meghormati.

Listening

Listening atau mendengarkan yaitu keterampilan menangkap dan menafsirkan makna asli pesan. Namun, banyak pemimpin menerima begitu saja dan memfokuskan waktu dan energi mereka untuk belajar bagaimana mengungkapkan dan mempresentasikan ide-ide mereka sendiri secara lebih efektif. 

Ketika berbicara dengan seseorang, mereka berkonsentrasi untuk merumuskan apa yang akan mereka katakan selanjutnya daripada apa yang dikatakan kepada mereka. Untungnya, para pemimpin dapat mengembangkan kemampuan mendengarkan mereka sama seperti keterampilan lainnya.

Sebagai pemimpin dalam organisasi, komunikasi selalu memainkan peran yang paling menentukan terhadap kehidupan organisasi secara keseluruhan. Dengan demikian, kemampuan pemimpin didalam membangun komunikasi yang efektif sangat penting. 

Sehingga disinilah integritas diri memainkan peranan penting yaitu sebagai pondasi utama untuk membangun komunikasi yang efektif. 

Komunikasi merupakan jembatan penghubung dalam suatu organisasi antara para anggota dan pemimpin nya. Maka dari itu, apabila seorang pemimpin ingin sukses dalam membangun organisasi maka kunci utama yang harus dikuasai adalah komunikasi.

Sumber: Daft,R.L (2018). The Leadership Experience. In marketing Management 7 edition

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun