Sejatinya merindu itu layaknya candu.
Hasrat menghadirkan kembali rasa yang telah lalu.
Hasrat bersua dengan mereka yang mengesankanmu,
Tapi gagal, karena terbentur ruang dan waktu.
Sejatinya melepas rindu itu layaknya mengamati linimasa media sosial.
Sambil mengaktifkan kembali rasa bersama itu hanya di dalam khayal.
Tanpa sadar sudah habis waktu terpakai untuk sekadar membuka kenangan lama.
Yang hanya bisa dipuaskan oleh perjumpaan dengan pelukan dan cengkerama.
Jika ragamu masih ada untuk mengobati rindu padanya, berbahagialah.
Gunakan itu untuk mencipta kerinduan baru di masa susah.
Karena tak banyak orang mendapat kesempatan itu.Â
Jadi, nikmatilah.
Karena rindu itu ada saat berpisah.
Karena rindu itu ada saat jiwa ini melemah.
Yang mungkin bisa kembali kuat pabila kita pasrah kepada Allah.
Maka berbahagialah.Â
Tuhan punya rancangan yang jauh lebih indah.
Dan berjuanglah!
Agar keberadaanmu kelak menjadi pantas dirindu sampai membuncah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H