Mohon tunggu...
Fajiry Lebo
Fajiry Lebo Mohon Tunggu... -

join to :\r\nhttp://jryfajry699.blogspot.com/\r\nhttps://twitter.com/jry_fajry\r\nhttps://www.facebook.com/fajri.salam.52

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Akhir Pekan di Bulusaraung

26 Desember 2014   04:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:26 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto Pribadi

Hari itu menjadi hari yang sangat penting, Akhir pekan selalu menyajikan waktu yang luang, memberikan keleluasaan untuk lari dari rutinitas yang monoton. Jika diajak berpikir kemana akan pergi menikmati akhir pekan, dari sekian banyak opsi yang ada didalam pikiran, yang paling menarik dan memancing semangat di dalam diri adalah mendaki gunung, yah mungkin aktivitas yang satu ini sudah menjadi hobi yang sangat menyenangkan.

Kali ini aku tak hanya sendiri, 3 orang temanku juga ikut untuk lari dari rutinitasnya, menghilangkan sejenak rutinitas dihari-hari sebelumnya, kami berempat sepakat untuk mendaki. Tujuan kami ke Bulusaraung, Bulu yang dalam bahasa indonesia diartikan sebagai gunung. Bulusaraung jaraknya terhitung dekat jika star dari kota makassar. Gunung ini terletak di kabupaten pankep, hanya sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Makassar.

Alasan untuk ke gunung ini yan pertama adalah jaraknya yang dekat dan karna kami minim persiapan, yah kami hanyalah sekumpulan mahasiswa yang selalu memaki ”Tiba Masa Tiba Akal”Namun tetap saja realitanya seperti itu, Alasan yang kedua karena gunung ini menyajikan pemandangan alam yang tidak kalah mengagumkan dibanding dengan gunung-gunung lainnya di sulawesi Selatan dan Alasan yang terakhir karna Treknya Mudah untuk ditempuh berhubung bagi 2 orang temaku ini adalah Pendakian Pertamanya.

Hari ini mungkin tak hanya menjadi hari yang penting tetapi menjadi hari yang lebih sebuk dari hari-hari sebelumnya, kami baru mulai mencari perlengkapan yang kurang di hari ini, beruntung sahabat-sahabat yang baik hati selalu membantu sengan sukarela. Sebelumnya kami berencana untuk star di waktu pagi agar kami bisa menik mati Sun set di Puncak Gunung namun karena masih mencari perlengkapan alhasil kami harus star di Waktu Sore dan Mendaki dimalam Hari.

Perjalanan kami mulai. Pukul 15:00 kami star dari kota makassar Menuju Desa Terakhir yakni Di kecamatan Balocci Desa Tompo Bulu Kab. Pangkep, waktu perjalanan untuk sampai di desa Tompo Bulu Memakan waktu 2 jam perjalanan dengan mengendarai sepeda motor. Waktu menunjukan pukul 16:30 kami sudah hampir sampai di Desa Terakhir, Gunung Bulusaraung memiliki keunikan tersendiri dari gunung-gunung lainnya di sulawesi selatan, selama perjalanan menuju desa terakhir mata dimanjakan oleh hamparan Karts yang begitu luas dan Indah, menurut salah seorang temanku dikampus, karts yang ada di sini merupakan karts terindah di Dunia, entahlah, aku tidak tahu pasti kebenarannya namun Karts ditempat ini sangat Mengagumkan.

Tepat Waktu Magrib kami tiba di Bawah kaki gunung, setelah Sholat Magrib, kami segera melanjutkan perjalanan menuju pos 9 camp terakhir sebelum puncak Bulusaraung yang memiliki ketinggian 1.353 Mdpl, jarak anatara pos ke Poslainnya tidak begitu jauh namun dipos-pos awal sangat terjal sehingga agak menguras tenaga untuk melaluinya. Waktu yang ditempuh untuk sampai di Pos terakhir memakan waktu 2 jam.

Tepat 2 jam perjalanan kami akhirnya sampai di pos terakhir dan mendirikan tenda. Nyaris tak mendapatkan tempat untuk membuat tenda dipos ini. pos 9 sesak dipenuhi oleh tenda-tenda pendaki, saya rasa bukan hanya kami yang lari dari rutinitas di akhir pekan ini ke Bulusaraung. Seperti biasa makan bersama dan menyeruput kopi selalu dapat memadamkan rasa lelah. Kopi darat selalu menjadi minuman penawar rasa lelah, dan memudarkan ketegangan, canda tawapun mulai nampak tergambar di wajah-wajah lelah. Barulah dipagi hari kami bisa mendaki kepuncak saya rasa itulah pelarian terakhirnya.

Perjalanan mendaki bagiku sering kali saya artikan sebagai perjalanan Kehidupan, Kadang kala kita akan menemui jalan yang teramat sulit untuk ditempuh, menguji kekuatan fisik, hingga sampai mana akan bertahan, atau memaksa otak untuk membantu otot-otot yang bekerja keras, Perjalanan selalu mengajari untuk meredam ego. Di Tibet Perjalanan adalah untuk mensucikan diri, semakin jauh berjalan maka semakin banyak dosa-dosa yang terampuni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun