Yang ini, sekali lagi, yang ini: Geliga Krim, anti pegal. Jangan sampai lupa diangkut. Karena bakal berguna banget meredakan pegal-pegal dan nyeri di sekujur badan. Apalagi untuk jenis traveling yang menguras banyak energi dan melibatkan aktifitas fisik yang over. Naik gunung misalnya, susur sungai, nembus goa, berenang, dll. Otot-otot akan mudah kaku. Pastinya, traveling pun akan terganggu. Sayang, kan?
Saya pernah mengalaminya, waktu saya bareng teman, maen ke Curug Cipendok -- Banyumas -- Jawa Tengah. Dari tempat parkir menuju lokasi curug, cukup jauh, dengan jalur menanjak yang dibuat bertangga-tangga menggunakan batu kali hitam yang masih bulat-bulat. Beberapa kali, saya harus berhenti karena kaki mengalami pegal dan kesemutan. Setelahnya, saya tak bisa lagi berjalan cepat. Ah, menyebalkan!
Belum lagi, untuk bisa tiba persis di bawah air terjunnya, harus menuruni lajur yang curam juga licin, karena gerimis yang mulai mengundang, dan cipratan air dari jatuhan curug yang justru lebih besar dari hujan itu sendiri. Ditambah lagi air yang melayang-layang tertiup angin. Tak heran kalau udara di sekitar pun menjadi dingin menusuk. Bahkan, sekujur tubuh saya menjadi basah kuyup, meski belum menjangkau air terjunnya.
Dengan sigap, teman saya menolong, lalu memapah sampai warung terdekat. Di sana saya didudukkan, lalu diberi teh tawar hangat, dan minta dibuatkan mie rebus. Bagian yang memar, sakit dan pegal saya pijit-pijit sebisanya. Teman saya pun membantu.
Lalu, dengan ramah, Bapak penjual menawarkan semacam krim yang tersedia di etalasenya, katanya sangat manjur untuk mengatasi pegal-pegal, memar dan keseleo. Krim itu berbentuk tube, berwarna putih bergambar seseorang sedang berlari. Tanpa pikir panjang, saya mengiyakan saja. Karena saya yakin, biasanya kalau pegal-pegal memang harus dipijit dan dikasih semacam krim. Teman saya menerima itu, lalu dengan sok bisa mijit, mengoleskan krim ke seluruh bagian tubuh saya yang sakit dan pegal.
Urut-urut sekenanya, tapi khasiatnya langsung terasa. Hangat, dan lama-lama pegal pun hilang. Kaki saya, juga bagian belakang tidak lagi terasa kaku. Dan saya bisa lagi berjalan dengan nyaman.
Seolah tahu apa yang saya pikirkan, Bapak itu berkata, sambil menunjuk tube yang saya pegang. "Itu namanya Geliga Krim, untuk mengatasi semua masalah pegal-pegal. Bapak biasa memakainya setiap malam, karena setiap hari harus jalan kaki sambil membawa barang belanjaan."
Saya mengangguk, ini memang pengalaman pertama saya menggunakannya. Yang saya tahu, Geliga itu hanya balsem gosok yang biasa dipakai Simbah di rumah. Saya pun menimang tube itu, membaca dengan seksama setiap informasi yang disajikan. Geliga Krim untuk nyeri otot. Diproduksi oleh : PT. EAGLE INDO PHARMA, Tangerang -- Indonesia.
Benar-benar berkhasiat, sangat membantu meredakan nyeri otot dan pegal-pegal. Selain itu mudah banget digunakan, tidak lengket dan tidak menimbulkan noda pada pakaian. Beruntung saya bertemu Bapak itu, dan lebih beruntung lagi, diperkenalkan dengan Geliga Krim yang ajaib. Â Saya pun bisa kembali berjalan dengan nyaman, dan pulang dengan hati riang.